Demi Keluarga, Gadis 25 Tahun Jadi Tukang Kupas Kelapa di Padang Pariaman

2852

TOPIKINI – Satu keluarga miskin di kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, hidup serba kekurangan dan tinggal di gubuk reot. Gadis 25 tahun, penopang keluarga menjadi tukang kupas kelapa, karena ayahnya menderita strok. Sejak kecil ia tak pernah menikmati bangku sekolah, demi bisa menyekolahkan adik-adiknya.

Yuliani adalah anak kedua dari keluarga miskin yang ada di nagari Balah Aia Timur kecamatan Sungai Sarik kabupaten Padang Pariaman. Ia memulai harinya dengan mendorong gerobak yang dilengkapi alat-alat penunjang tugasnya.

Sejak usia delapan tahun, Yuliani sudah menjalani profesinya sebagai tukang kupas kelapa. Maklum, daerah Padang Pariaman memang terkenal sebagai sentra penghasil kelapa.

Karena sudah berpengalaman, ia terlihat sangat cekatan memisahkan sabut kelapa dari batoknya. Dari pekerjaannya ini, Yuliani bisa mendapat upah hingga Rp 60 ribu perhari.

Usai bekerja mengupas kelapa, ia kembali kerumah untuk membantu kedua orang tuanya. Ibunya Mariaji dan ayahnya Zakirman hanya mengandalkan pendapatan yang tak seberapa dari membuat sarang ketupat.

Demi bisa menyekolahkan adiknya, Yuliani rela tak merasakan bangku sekolah. Selain itu, ia juga harus membantu ekonomi keluarga, karena ayahnya sudah lama menderita strok ringan.

“Sejak umur 8 tahun sudah menjalaninya. Saya tak apa ndak sekolah, yang penting adik bisa sekolah,” kata Yuliani, gadis tukang kupas kelapa

Keluarga miskin yang terdiri dari bapak, ibu dan lima orang anak ini, tinggal di rumah yang tak layak huni. Lantai tanah, dinding terpal dan atapnya pun bocor. Mereka sering mengalami kebanjiran jika hujan lebat datang.

“Anak lima, hanya satu orang yang sekolah, untuk makan saja susah,” kata Mariaji, ibu Yuliani.

Karena pemerintah Padang Pariaman tidak berpihak kepadanya, Yuliani dan keluarganya harus menjalani kehidupan yang memprihatinkan ini, puluhan tahun lamanya. Mereka hanya berharap ada orang yang peduli, agar mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih layak.(Eki Rafki)