Revitalusasi Monas, inilah Aturan yang Dilanggar Pemrov DKI

TOPIKINI – Pelanggaran Terhadap Kepres no 5 Tahun 1995 tentang penebangan pohon 190 Batang adalah sebuah pelanggaran serius yang harus di proses.

Mohon menjadi catatan buat pemilik kebijakan.

Kepres no 25 Tahun 1995 tentang
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBANGUNAN
KAWASAN MEDAN MERDEKA DI WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

(1) Dalam Keputusan Presiden ini yang dimaksud dengan Kawasan Medan Merdeka adalah areal yang meliputi dan terdiri dari :

a. Taman Medan Merdeka;
b. Zona Penyangga Taman Medan Merdeka;
c. Zona Pelindung Taman Medan Merdeka.
(2) Taman Medan Merdeka adalah areal yang dibatasi di sebelah :
– Utara : Jl Medan Merdeka Utara;
– Timur : Jl Medan Merdeka Timur;
– Selatan : Jl Medan Merdeka Selatan;
– Barat : Jl Medan Merdeka Barat.

(3) Zona Penyangga Taman Medan Merdeka adalah areal yang dibatasi di sebelah:
– Utara : Blok sepanjang Jl Medan Merdeka Utara;
– Timur : Blok sepanjang Jl Medan Merdeka Timur;
– Selatan : Blok sepanjang Jl Medan Merdeka Selatan;
– Barat : Blok sepanjang Jl Medan Merdeka Barat.

(4) Zona Pelindung Taman Medan Merdeka adalah areal yang dibatasi di sebelah:
– Utara : Jl. H. Juanda, Jl. Pos, Jl. Lapangan Banteng;
– Timur : Sungai Ciliwung;
– Selatan : Jl Kebon Sirih;
– Barat : Jl. Abdul Muis.

Pasal 2
(1) Pembangunan Taman Medan Merdeka dilaksanakan sesuai dengan dan berdasarkan Rencana sebagaimana tergambar dalam peta yang menjadi lampiran Keputusan Presiden ini.

Pasal 5
(1) Komisi Pengarah mempunyai tugas:
a. memberikan pendapat dan pengarahan kepada Badan Pelaksana dalam melaksanakan tugasnya;
b. memberikan persetujuan terhadap perencanaan beserta pembiayaan
pembangunan Taman Medan Merdeka yang disusun oleh Badan Pelaksana;
c. melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam huruf b.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Pengarah dapat mengundang Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Pakar yang dipandang perlu untuk hadir dalam sidang Komisi Pengarah.

3) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Komisi Pengarah, Ketua Komisi Pengarah dapat membentuk Tim Asistensi yang bertugas menyiapkan analisis teknis kepada Komisi Pengarah.

(4) Tata kerja Komisi Pengarah ditetapkan oleh Ketua Komisi Pengarah.

Penulis : DICKY SYAMBARA SH.