Beranda Pendidikan Perubahan Cuaca Akibatkan Kerusakan Hasil Panen Pertanian di Cibungbulang kabupaten Bogor

Perubahan Cuaca Akibatkan Kerusakan Hasil Panen Pertanian di Cibungbulang kabupaten Bogor

387

TOPIKINI, BOGOR – Petani merasakan dampak dari perubahan cuaca yang tak menentu di Cibungbulang kabupaten Bogor Jawa Barat. Dampak yang dirasakanpara petani sangat banyak, mulai dari kerugian, dimana hasil panen tidak dapat diambil sesuai waktunya, lalu beberapa sayuran dan buah-buahan di kebun petani menjadi layu dan menjadi kuning bahkan menyebabkan gagalpanen.

Kegagalan panen berpengaruh terhadap sumber penghasilan yang dimiliki oleh para petani, bahkan para petani tidak bisa mendapatkan 10% dari keuntungan biasanya.

Petani yang mendapatkan dampak tersebut salah satunya adalah Surkadi(42 th). Beliau merupakan seorang petani yang sudah mengelola lahan pertaniannya sejak tahun 2007 di Cibungbulang.

Sukardi yang akrab disapa Endin ini menanam berbagai buah-buahan dan sayuran. Untuk saat ini, Endin memfokuskan kebunnya dengan mengelola kebun Pepaya.

Pepaya yang dikelola Endin ada sekitar 900 pohon. Lahan pertanian yang dimiliki oleh Sukardi juga sangat luas, berkisar sekitar 400 hingga 300 hektar. Selain mempunyai lahan kebun yang luas, Sukardi juga mempunyai green house yang berisikan sayuran seperti kangkung, bayam, selada, tomat dan lainnya.

Perjalanan mengelola kebun pertanian yang dimiliki, tentu tak semudah yang dikira. Banyak hambatan yang dirasakan oleh para petani di Cibungbulang. Mulai dari pandemi covid-19, hingga cuaca yang tak menentu, musim hujan berkepanjangan, juga musim kemarau. Perubahan cuaca di Kabupaten Bogor dan sekitarnya tentu memberikan dampak yang besar terhadap hasil tani khususnya di Cibungbulang.

“Karena musim hujan, semua sayur dan bayam saya jadi gagal panen, pepaya saya juga menjadi kuning,” ucap Sukardi saat diwawancarai di rumahnya, Jumat (3/3/2023).

Kata Sukardi, cuaca yang berubah-ubah membuat hasil taninya menjadi layu dan kekuningan. Tetapi ia tetap berusaha mencari cara untuk mengatasinya. Mengatasi masalah yang dialami Sukardi adalah dengan menggunakan media digital seperti youtube.

Ia mencari konten-konten yang sekiranya sesuai dengan kebutuhannya di youtube seperti bagaimana mengatasi pepaya yang kuning, dan lainnya. Perubahan zaman ke serba modern sekarang membuat para petani bisa memanfaatkan teknologi yang ada.

Pengaruh cuaca yang membuat para petani mengalami kerugian tentu membuat para petani resah, akan hasil taninya yang terkena dampak perubahan cuaca. Sebagai seorang petani yang menjadikan hasil panennya sumber utama perekonomian yang dimilikinya, tentu membuat Endin merasakan kesulitan dan mendapatkan kerugian bahkan tak bisa mencapai 10% dari keuntungan biasanya.

Menurut Endin saat musim hujan membuat pepaya yang ditanam terkena virus sehingga menjadi kuning. Namun ia membuka youtube dan mencari tahu cara mengatasi pepaya kuning, yaitu menggunakan garam.

Video tersebut memang terbukti mengatasi kebun pepaya miliknya yang terkena virus. Oleh karenaitu, pemanfaatan teknologi sangat berperan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu para petani juga harus meningkatkan perhatiannya terhadap hasil taninya.

Peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Wilayah IV Kabupaten Bogor

Cuaca yang berpengaruh terhadap para petani, tentu tak lepas akan perhatian dari pemerintah setempat, salah satunya adalah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah IV Kabupaten Bogor.

BPP menegaskan bahwa para petani harus meningkatkan perhatian terhadap kebunnya. BPP memberitahu para petani yang ada di Cibungbulang harus terdaftar terlebih dahulu, pada Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) sehingga mendapatkan kartu tani. Kartu tani yang dimiliki para petani, dapat digunakan agar mendapatkan penyuluhan setiap dua kali dalam satu minggu oleh BPP.

“BPP mempunyai peran agar para petani di Wilayah IV khususnya Cibungbulang mendapatkan bantuan dan dibimbing agar para petani bisa menambah ilmu tentang pertaniannya,” ucap Salin Naqias, Penyuluh Wilayah Cibungbulang di BPP Wilayah IV.

Tidak hanya mengadakan pelatihan, BPP juga memberikan berbagai cara penanganan untuk mengatasi dan mencegah hama di lahan pertanian yang dimiliki. Bantuan yang diberikan BPP memberikan manfaat yang baik untuk para petani yang ada di Cibungbulang dan sekitarnya.

Hama mungkin adalah permasalahan yang masih bisa diatasi oleh manusia, namun untuk cuaca tentu tak dapat diprediksi, karena sudah menjadi kehendak dari Sang Pencipta.

Kita sebagai manusia hanya bisa mencoba mengurangi kerugian yang didapat, dan mengatasi permasalahan yang telah terjadi. Bantuan yang diberikan oleh BPP kepada para petani sangat banyak, seperti dengan memberikan bibit gratis bersyarat dan memberikan penyuluhan pada para petani.

Penyuluhan tersebut bertujuan agar petani dapat mengetahui bagaimana mengatasi permasalahan yang dialaminya. Permasalahan yang bisa disebabkan karena perubahan cuaca atau pun permasalahan yang lainnya.

Oleh sebab itu, bantuan yang diberikan oleh BPP sangat membantu para petani yang ada di Wilayah IV Kabupaten Bogor, khususnya Kecamatan Cibungbulang.

Penulis: Dinda Ovanuti, mahasiswi jurusan Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB.