Beranda Ekonomi Joni Halim: Dana Haji Sebaiknya untuk Membuat Hotel dan Beli Pesawat Terbang

Joni Halim: Dana Haji Sebaiknya untuk Membuat Hotel dan Beli Pesawat Terbang

491

TOPIKINI.COM – Munculnya wacana untuk memanfaatkan dana haji yang mengendap atau yang lazim juga disebut dana abadi umat, sampai saat ini masih pro kontra. Banyak pihak yang mendukung ide pemerintah itu, tapi tak sedikit pula yang menolaknya.

Haji Joni Halim Ja’far, salah seorang pengusaha yang bergelut dibidang properti di Sumatera Barat, termasuk yang sependapat dengan ide untuk penggunaan dana jemaah haji tersebut. Menurutnya, dana sekitar Rp 80 triliun dari total Rp 100 triliun milik jemaah haji Indonesia itu, mengendap begitu saja tanpa dimanfaatkan.

“Memang mubazir jika dibiarkan begitu saja, sebab jumlahnya itu tetap segitu saja tak akan berubah atau dipakai, yang dipakai hanya sekitar Rp 20 triliun bisa untuk memberangkatkan dua periode musim haji, biaya haji tahun ini akan dibayarkan oleh calon jemaah haji yang akan datang, jadi begitu seterusnya. Jadi menurut saya sudah benar jika pemerintah berkeinginan untuk memanfaatkan dana abadi tersebut,” tutur Joni Halim kepada topikini.com rabu pagi (23/08/2017) di kediamannya di Taruko II Kalumbuk kota Padang.

JH, (nama singkatan Joni Halim) berpendapat bahwa penggunaan dana haji tersebut, sebaiknya juga untuk memfasilitasi para jemaah haji itu sendiri.

“Dari dana segitu banyak, pemerintah bisa membangun hotel di Makkah, nantinya untuk penginapan jemaah haji kita setiap tahun disana, kalau musim haji habis datanglah jemaah umroh yang ribuan juga jumlahnya setiap tahun, jadi uangnya akan mengalir terus. Nah pemerintah tinggal membuat regulasi bahwa jemaah umroh itu mesti nginap di hotel Haji kita,” tambah mantan ketua DPD REI Sumbar ini.

Bapak tamatan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1985 ini, masih punya ide lain jika uang Rp 80 triliun itu belum habis untuk membangun hotel.

“Kalau masih sisa, belikan pesawat terbang untuk keperluan haji, Haji Airline yang melayani penerbangan haji dan umroh. Jadi pemanfaatannya jelas dan keperluannya juga dikembalikan untuk haji itu. Coba hitung berapa berapa orang jemaah umroh setiap tahunnya, berapa pemasukannya untuk negara, besaaarrr,” terangnya bersemangat.

JH menambahkan, tidak salah jika presiden Jokowi menginginkan investasi dana haji dipakai untuk pembangunan infrastruktur, tapi menurutnya akan lebih baik jika pemanfaatannya dikembalikan untuk memfasilitasi jemaah haji itu sendiri.

“Jika digunakan untuk Haji Hotel sama Haji Airline, pelanggannya setiap tahun itu sudah pasti, karna umat yang menjalankan ibadah haji ini selalu ada setiap tahunnya. Tapi kalau untuk pembangunan infrastruktur, jemaah haji tidak merasakan langsung manfaatnya,” tutup komisari PT.Lambau Agung Jaya ini. (art)