TOPIKINI.COM – Ribuan pelajar di kota Padang, Senin siang (11/12/2017) terlantar gara-gara tak ada angkutan kota (angkot). Mereka terpaksa berjalan kaki pulang dari sekolah karena tak ada tumpangan.
Seperti yang terlihat disepanjang jalan Perintis Kemerdekaan Jati, para pelajar tertimpuk disejumlah titik. Bahkan banyak juga yang memilih berjalan kaki untuk sampai kerumah mereka.
Sementara mobil bantuan aparat kepolisian ataupun satpol PP untuk mengangkut mereka juga belum terlihat.
Tidak adanya angkot yang beroperasi, disebabkan karena ratusan pengusaha dan supir angkot sedang melakukan aksi mogok dan unjuk rasa di kantor Gubernur Sumbar di jalan Sudirman padang.
Aksi mereka dilatarbelakangi karena keberadaan angkutan online yang mulai menggusur keberadaan usaha mereka. Akibatnya, penghasilan para pengusaha dan supir angkot anjlok, bahkan sebagian berhenti beroperasi karena tak sanggup bersaing.
Kepada gubernur Pengusaha angkot kota Padang yang tergabung dalam Aliansi Pengusaha Angkutan Kota Padang (APAK) menuntut agar angkutan berbasis aplikasi online ditindak dan diberi sangsi, karena tidak memathui Permenhub no 108 tahun 2017, tentang tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
Meski pemerintah daerah sebelumnya sudah berjanji akan menindak tegas pelaku angkutan online, namun hingga kini belum ada realisasinya. (art)
