TOPIKINI – Wisatawan asal Cina yang berkunjung ke Sumatera Barat, mendapat penolakan di sejumlah daerah. Banyak agenda yang sudah dirancang oleh biro perjalanan, dibatalkan.
Pemerintah provinsi Sumatera Barat, tengah mengupayakan agar kunjungan warga Tiongkok ini bisa dipercepat.
Salah satu daerah yang berhasil dikunjungi oleh wisatawan Cina ini yaitu kota Pariaman. Sebanyak 168 wisatawan dari negeri Tirai Bambu ini, sempat menikmati suguhan objek wisata di Sekolah Tinggi Ilmu Baruak di desa Apar kota Pariaman. Mereka terlihat antusias mengikuti sajian atraksi yang disuguhkan.
Namun belakangan, timbul penolakan oleh sejumlah masyarakat di beberapa daerah, seperti di kota Padang, Bukittinggi dan Batusangkar.
Banyak agenda yang sudah dirancang oleh biro perjalanan yang mendatangkan mereka ke Ranah Minang ini, akhirnya dibatalkan. Hal ini karena adanya penolakan oleh masyarakat di beberapa tempat yang akan dikunjungi oleh wisatawan ini.
Ketua Asosiasi Tour and Travel Agen atau ASITA Sumatera Barat, Ian Hanafiah, menganggap kondisi ini sebagai musibah di bidang kepariwisataan.
Pemahaman masyarakat yang beraneka ragam sehingga terjadinya penolakan, dapat membuat buruk citra pariwisata Sumatera Barat. Namun ia mengaku tidak keberatan pemulangan lebih awal, jika memang kondisi ini berdampak kepada sosial masyarakat.
“Pemahaman masyarakat yang tidak sama, walau sudah diyakinkan, thermo scanner di airport lolos, tapi masyarakat tetap tidak terima dan wisatawannya kasihan. Mau turun ditolak, mau masuk restoran ditolak, tak boleh keluar hotel, wisatawan akan jadi tersiksa,” kata Ian Hanafiah, ketua ASITA Sumbar.
Karena banyaknya desakan dari masyarakat agar wisatawan Cina ini dipulangkan segera, pemerintah provinsi saat ini tengah berupaya agar kunjungan yang semula lima hari, bisa dipercepat.
“Posisi pemrov adalah untuk mendiskusikan kepada travelnya, tidak pemrov yang akan memulangkan mereka, karena ini memang semata bisnis. Kita sudah kordinasi dan travelnya menyanggupi supaya scedulnya dipercepat, tapi ini tentu menyangkut urusan izin, tiket dan segala macam, kita sedang tunggu hasilnya,” ucap Novrial, Kadis Pariwisata Sumbar.
Kedatangan wisatawan asal Kunming provinsi Yunan Cina ini, memang sudah dijadwalkan sejak lama. Hanya saja saat ini negara asal mereka kini tengah diserang wabah virus corona yang mematikan, sehingga membuat resah warga Sumatera Barat, karena khawatir kunjungan wisatawan ini membawa serta virus yang belum ada obatnya itu.(art)