Beranda Ekonomi Dede Indra Permana, 4 Pilar Kebangsaan Mewujudkan Keadilan Sosial Melalui Penguatan Ekonomi...

Dede Indra Permana, 4 Pilar Kebangsaan Mewujudkan Keadilan Sosial Melalui Penguatan Ekonomi UMKM di Kota Pekalongan

186

TOPIKINI, PEKALONGAN – Dede Indra Permana,SH, anggota Komisi III DPR RI, Sabtu (15/4/2023) menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di kota Pekalongan. Sekitar 150 warga setempat, sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), mendengarkan paparan anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.

“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah salah satu bunyi sila dalam Pancasila. Dan itu juga yang menjadi cita-cita bangsa dan Negara Republik Indonesia ini, melindungi segenab bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,” papar Dede dihadapan peserta sosialisasi.

Salah satu upaya untuk memajukan kesejahteraan umum itu, menurut Dede adalah dengan cara penguatan ekonomi masyarakat melalui UMKM.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

“Ini sudah teruji, dimasa pandemi, sector UMKM ini lah usaha yang paling mampu bertahan dibanding sektor usaha lainnya, sehingga kita bisa cepat pulih dan cepat bangkit dari keterpurukan ekonomi dampak covid-19,” lanjutnya.

Sebelumnya, kondisi UMKM lokal sempat menurun pada dua tahun pertama pandemi Covid-19 yakni di tahun 2020-2021. Berdasarkan survei dari UNDP dan LPEM UI yang melibatkan 1.180 responden para pelaku UMKM diperoleh hasil bahwa pada masa itu lebih dari 48% UMKM mengalami masalah bahan baku, 77% pendapatannya menurun, 88% UMKM mengalami penurunan permintaan produk, dan bahkan 97% UMKM mengalami penurunan nilai aset.

“Berbagai program dan kebijakan strategis yang diterapkan Pemerintah di antaranya yaitu Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), implementasi UU Cipta Kerja dan aturan turunannya, maupun program Bangga Buatan Indonesia (BBI), cukup ampuh sehingga ekonomi bangsa ini bisa tetap tumbuh diatas 5% tahun 2022, dan diperkirakan bisa lebih tuinggi lagi tahun 2023 ini,” lengkapnya.

Ditambahkan Dede, tantangan UMKM ke depan yang harus diatasi bersama oleh segenap stakeholders terkait antara lain berkaitan dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, standardisasi dan sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan fasilitasi, serta basis data tunggal.

“Bersama-sama kita akan berikan penguatan untuk itu, seperti apa yang sudah kita lakukan selama ini dan yang belum akan kita lanjutkan kedepan, agar pelaku UMKM bisa terus tumbuh sehingga berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Jika ini sudah terwujud, maka tidak mustahil cita-cita bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan umum, sudah didepan mata, terutama sekali bagi pelaku UMKM di kota Pekalongan ini,” tutup mantan Ketua Bidang VII Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini.(art)