TOPIKINI – Masyarakat keturunan Tionghoa dari berbagai perkumpulan yang ada di kawasan Pondok kota Padang, tahun ini kembali menggelar perhelatan akbar Festival Cap Go Meh. Berbagai kegiatan, pertunjukan seni dan budaya, pameran serta bazar aneka produk, akan memeriahkan rangkaian acara yang dilaksanakan sejak tanggal 30 Januari hingga tanggal 8 Februari 2020 ini.
Festival Cap Go Meh tahun 2020, mengangkat tema “Cap Go Meh Nusantara” dengan menyatukan berbagai budaya serta kesenian yang ada di tanah air, dalam satu festival yang di harapkan dapat menghibur seluruh masyarakat kota Padang, bahkan warga Sumatera Barat.
Seperti tahun sebelumnya, Cap Go Meh 2020, merupakan kegiatan yang diprakarsai oleh anggota DPRD Sumatera Barat, Albert Hendra Lukman, dengan memanfaatkan anggaran Pokok-Pokok Pikiran yang disalurkan melalui Dinas Pariwisata Sumatera Barat.
Rangkaian Festival Cap Go Meh ini, sudah dimulai sejak tanggal 30 Januari 2020, yaitu Bazar atau pasar malam di gedung Himpunan Bersatu Teguh (HBT) yang dibuka oleh walikota Padang, Mahyeldi. Selanjutnya pada tanggal 3 Februari, pembukaan Galeri serta pameran seni rupa di jalan AR Hakim Padang.
Esoknya, Selasa (4/2/2020) kegiatan dilanjutkan dengan atraksi budaya Arakan Kio dari perkumpulan Keluarga Lie-Kwee yang bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 150 tahun, yang dimulai pada pukul 16.00 – 19.00 Wib. Arak-arakan Kio ini, akan diselenggarakan di jalan Niaga atau sekitar kawasan Pondok kota Padang.
Rabu (5/2/2020), rangkaian Festival Cap Go Meh dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian multikultural, di Gedung Pertunjukan Café Bat & Arow, jalan Batang Arau no 35 Padang. Acara ini dimulai pada pukul 19.30 sampai pukul 22.30 wib. Berbagai kesenian dari sejumlah daerah seperti Nias, Mentawai, Batak serta Tionghoa, dipadu menjadi satu alunan nan mempesona.
Pada hari berikutnya, Kamis (6/2/2020), panitia Cap Go Meh 2020 menggelar seminar sehari dengan tema “Padang Lama dalam Perspektif Sejarah dan Masa Depan”. Seminar ini akan menghadirkan sejumlah pakar yaitu dr. Lindayanti, M.Hum, dr. Ernawati, M.Hum, dr. Anatona Gulo, dan dr. Pramono, M.Hum, dr. Jonny Wongso, MT, Novrial, SE, Akt (Kepala Dinas Pariwisata Sumbar), Drs. Hanefi, M.Pd, serta budayawan Edy Utama.
Pada malam harinya, dimulai pukul 19.30 wib, kembali digelar pertunjukan seni multikultural dari komunitas Jawa, Sunda, Minang dan Seni Ronggeng di Café Bat & Arow di jalan Batang Arau no 35 Padang.
Hari Jumat (7/2/2020), rangkaian acara dilanjutkan dengan Arakan Kio dari Perkumpulan Keluarga Lim yang juga berusia 150 pada tahun ini, yang dimulai pukul 16.00 sampai 19.00 wib. Kemudian dilanjutkan dengan pidato kebangsaan yang akan disampaikan oleh tokoh nasional. Setelah itu, pertunjukan seni Multikultural kembali disuguhkan kepada warga kota ini dengan menampilkan Gandang Barongsai dan Gandang Tasa Pariaman, pertunjukan dari komunitas seni India Gazal dan diakhiri dengan kolaborasi Multi Etnik.
Puncak perayaan Festival Cap Go Meh 2020 ini digelar pada hari Sabtu (8/2/2020) dengan menampilkan aneka seni dan budaya serta pawai budaya nusantara, yang dimulai pukul 16.00 sampai 19.00 wib dengan panggung utama di bawah jembatan Siti Nurbaya, jl. Batang Arau kota Padang.
Panitia juga menyediakan uang tunai sebesar Rp 5 juta, hadiah bagi pemenang lomba Video/Vlog Youtube. Siapa saja bisa mengikuti lomba ini, dengan mengupload video di Youtibe tentang kemeriahan atau perayaan Cap Go Meh 2020 di Padang.
“Kita yakin Cap Go Meh tahun ini paling meriah, supaya orang datang ke Padang menyaksikan acara ini, dan masyarakat serta pengunjung bisa terhibur dan menikmatinya,” kata Albert Hendra Lukman, Panitia Cap Go Meh 2020.
Cap Go Meh adalah perayaan tahun baru Imlek yang digelar masyarakat Tionghoa setiap hari ke 15 di awal tahun, menutup semua rangkaian perayaan tahun baru Cina atau tahun baru Imlek 2571.(art)