TOPIKINI.COM – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) angkat bicara soal pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang menyebutkan bahwa 39 persen mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air telah terpapar radikalisme.
Menurut kepala BNPT Suhardi Alius, memang banyak hasil penelitian yang menemukan bahwa tidak sedikit mahasiswa yang terpapar paham radikal.
Atas dasar itulah dirinya keliling Indonesia, untuk terus melakukan kunjungan ke Universitas-universitas demi memberikan kuliah umum pada ribuan mahasiswa akan pentingnya menjaga kebhinekaan. Hal tersebut juga bertujuan untuk membentuk Duta damai dunia maya yang merupakan salah satu program pencegahan lunak (soft approach) yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam penanggulangan terorisme.
“Mereka akan tetap melakukan perekrutan, dan saat ini target mereka adalah kalangan terdidik antara usia 19-25 tahun. Untuk itulah saya melakukan kunjungan demi memberi peringatan pada universitas agar memperketat pengawasan, tidak hanya pada mahasiswa melainkan juga terhadap dosen” ujar Suhardi Alius saat ditemui Rabu Sore di hotel Pangeran Beach Padang.
Selain memberi warning pada universitas, Suhardi menyatakan saat ini BNPT juga menggandeng Kemendikti dan kemendikbud untuk memperketat proses penjaringan tenaga pengajar baik itu dosen maupun guru.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini juga menegaskan bahawa tidak ada satupun kabupaten maupun kota di Indonesia ini yang bersih dari paham radikalisme.
Untuk itu Suhardi mengajak semua lapisan untuk ikut berperan aktif dalan menangkal paham radikalisme, karena untuk menjaga kesatuan dan kebhinekaan NKRI ini tidak semata tanggungjawab BNPT saja.(eRJe)