Beranda Ekonomi Warga Padang Pariaman Bagikan Zakat Rp 1,5 Milyar, Siapa Dia?

Warga Padang Pariaman Bagikan Zakat Rp 1,5 Milyar, Siapa Dia?

3328

TOPIKINI.COM – Seorang pengusaha sukses asal Padang Pariaman, Rabu (13/06/2018), membagikan zakat hartanya kepada ribuan masyarakat sekitar kampung halamannya.

Tak tanggung-tanggung, nilai uang yang dibagikannya itu mencapai Rp 1,5 Milyar lebih.

Besarnya zakat yang dibagikannya itu, membuat antusias masyarakat menjadi besar pula. Sejak subuh hingga tengah hari yang panas menyengat, tidak menyurutkan niat warga untuk tetap antri. Padahal mereka sedang berpuasa menahan haus dan lapar.

Setidaknya, ada 2500 warga Lima Koto Kampung Dalam kabupaten Padan Pariaman yang sudah mendapatkan kupon, tetap bertahan hingga membawa pulang uang zakat tersebut.

Warga yang sudah menukarkan kuponnya, merasa lega setelah mendapatkan Rp 500 ribu perorang.

“Alhamdulillah, ini cukup untuk memenuhi kebutuhan lebaran yang sudah mendesak,” kata Julianti Dewi, salah seorang penerima zakat.

Lantas siapakah pengusaha sukses yang membagikan zakatnya hingga milyaran rupiah itu?

Saat diwawancarai Topikini, ia menolak menyebutkan namanya. Namun yang pasti, pemilik Yayasan Al Aziz ini merupakan pengusaha sukses dibidang transportasi dan pengangkutan barang atau ekspedisi.

Jumlah armadanya sudah tak terhitung banyaknya dan tersebar hampir diseluruh Indonesia. Diperkirakan ribuan armada dimilikinya dari yang pickup, mobil box hingga truk toronton.

Tak hanya itu saja, putra asli Kampung Dalam Padang Pariaman itu, juga banyak memberikan sumbangan. Sebut saja mobil Ambulance serta bantuan Al Quran sebanyak puluhan ribu disebarkannya di ratusan TPA/TPSA dan juga masjid serta musalla di Padang Pariaman.

Di Piaman orang Dermawan seperti ini jumlahnya tak sedikit. Tradisi bagi-bagi zakat ini juga rutin digelar H. Sagi, pengusaha toko emas asal kecamatan Aur Malintang Padang Pariaman. Jumlah zakat yang dibagikannya juga mencapai milyaran rupiah setiap tahunnya.

Apakah lahirnya para dermawan ini buah dari budaya badoncek yang selama ini kental dan mengakar di Piaman? (Rafki)