TOPIKINI.COM – Seyogyanya sistem ONLINE itu akan mempermudah urusan adminstrasi yang selama ini dikerjakan manual oleh beberapa orang dan memakan waktu yang cukup lama.
Dengan sistem online semua birokrasi yang berbelit-belit selama ini bisa dipangkas, hemat waktu dan tenaga. Tapi ternyata hal ini tidak berlaku di lembaga asuransi milik pemerintah.
Seminggu yang lalu saya mengajukan klem asuransi pendidikan anak yang sudah jatuh tempo ke sebuah lembaga asuransi milik pemerintah yg ada di kota Padang, persyaratannya harus membawa Polis Asuransi yang asli, KTP asli, KK, foto copy buku rekening bank, bukti pembayaran premi terakhir melalui bank (jika gak ada atau hilang harus membuat surat penyataan pakai materai) dan mengisi formulir klem.
Lalu saya tanya, “koq tambah banyak persyaratannya mbak”? Karyawan asuransinya jawab, “memang begitu auturannya dari atas pak”.
Lalu saya tanya lagi, “berapa lama klemnya bisa cair”?, dijawab “Paling cepat 15 hari paling lama 1 bulan, nanti akan dikirim lewat rekening, karena dananya kita ajukan ke pusat dulu, kalo dulu kita yg mengelola dananya, bisa langsung keluar, sekarang gak bisa pak”. Waahh koq malah tambah ribet, gak bener ini !
Beberapa tahun lalu sebelum asuransi ini memakai sistem online, proses klemnya sangat mudah, hanya butuh waktu 15 menit, mengisi formulir, membawa polis asuransi yg asli dan KTP asli, langsung dana klemnya keluar. Sekarang setelah pakai sistem online malah makin sulit.
Sementara pemabayaran preminya sdh mudah lewat bank, seharusnya klemnya jg makin mudah, kalo dulu 15 menit dananya cair, seharusnya sekarang kurang dari 15 menit. Ternyata sistem online tidak selalu bagus.
Apakah ini pernah dievaluasi ? Perlu jadi perhatian pihak terkait, agar nasabah tidak kecewa dan menjadi malas berurusan dengan asuransi.
Ini hanya sebuah contoh bahwa tidak selamanya online itu mempermudah adminsitasi, tergantung lembaga dan sistem yang mereka gunakan.
‘Online yang membuat ribet … !’
Oleh: Jejeng Azwardi