Warga Sungai Sarik Dievakuasi karena Air Sampai 3 Meter

TOPIKINI.COM – Selain memutuskan jembatan di Nagari Kayu Tanam kecamatan 2×11 Anam Lingkuang kabupaten Padang Pariaman, banjir bandang juga menghantam kawasan permukiman di kecamatan Sungai Sarik. Dua nagari yang terdampak di kecamatan tersebut yaitu nagari Bisati dan Lubuk Alia.

Luapan air sungai batang Mangoi yang merendam sekitar delapan rumah di nagari Bisati, memaksa warganya harus dievakuasi termasuk dua bayi yang masih dalam bedongan. Menurut Firdaus, walinagari Bisati, air sungai mulai meluap skitar pukul 19.00 wib, usai solat magrib.

“Kami mendapat kabar bahwa air membesar dan memutuskan dua jembatan di Kayu Tanam yang meruapakan hulu sungai ini, sehingga kami cepat mengantisipasi untuk mensiagakan aparat dari BPBD, Polisi dan juga tenaga medis,” ucap Firdaus, walinagari Bisati kepada Topikini melalui telepon.

Dijelaskan pak wali, bahwa ada sekitar delapan rumah di nagari tersebut yang sempat terisolasi dan warganya terkurung air yang semakin membesar hingga mencapai 3 meter.

“Warga di lokasi itu sudah biasa dengan banjir, namun biasanya hanya setinggi lutut sehingga warga disana bertahan, namun air terus cepat bertambah, sehingga warga harus memanjat plafon. Beruntung kami sudah mengantisipasi dan menyiapkan perahu karet dari BPBD untuk mengevakuasi warga yang sudah ketakutan, alhamdulillah semuanya selamat termasuk dua bayi yang langsung diamankan ke puskesmas,” lanjutnya.

Ditambahkan Firdaus, evakuasi sempat mengalami kesulitan akibat derasnya air yang merendam kawasan tersebut, sehingga menyulitkan tim untuk mencapai rumah warga yang terisolasi.

“Evakuasi awalnya susah karena air deras, tapi akhirnya semua warga bisa diselamatkan, tapi saat ini warga membutuhkan bantuan makanan, sebab semua bahan makanan mereka habis dibawa air. Dan besok pagi rencananya kami akan mengerahkan warga untuk gotong royong membersihkan rumah warga yang direndam lumpur,” tambahnya.

Selasa dini hari (11/12/2018) sekitar pukul 00.30 wib, ketinggian air masih selutut orang dewasa.

“Saat ini kami rasa sudah aman, tinggal air selutut, dan kami sudah bisa melepas petugas BPBD ke nagari Lubuk Alia yang sampai saat ini belum diketahui bagaimana kondisinya,” tutup Walinagari.

Banjir bandang terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur daerah Padang Pariaman sejak Senin sore hingga malam. Belum ada laporan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini, namun dipastikan banjir memutuskan dua jembatan dan membuat jalur Padang Bukittinggi tidak bisa dilewati.(ajis)