Transjakarta Target Pemasangan TOB Rute Non BRT Finish Akhir Tahun 2019

Jakarta – Transjakarta saat ini sedang menargetkan pemasangan Top On Bus (TOB), untuk rute non Bus Rapid Transit (BRT) yang akan rampung di akhir tahun 2019 nanti.

Dirut Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, sistem pembayaran yang digunakan di Transjakarta sejak dulu hanya menggunakan tiket dari tapping di gate, dengan Kartu Uang Elektronik (KUE) dari Bank untuk rute BRT di dalam koridor atau yang lebih sering disebut Busway.

Namun kata Agung, Transjakarta saat ini lebih banyak melintasi rute yang non BRT. Karena menurutnya, dengan rute non BRT, lebih banyak kawasan yang bisa dijangkau.

“Nah, untuk rute non BRT ini, haltenya tidak di tengah koridor, jadi pembayarannya tidak bisa tapping di halte, melainkan di dalam bus,” kata Agung di Jakarta, Selasa (30/7/2019)

Agung menjelaskan, mekanisme pembayaran yang paling memungkinkan untuk dilakukan pelanggan Transjakarta saat di dalam bus adalah dengan TOB, tidak lagi menggunakan EDC. Karena menurutnya, ada hampir 900 bus Non BRT di Transjakarta.

“Kenapa saat ini pembayaran masih menggunakan EDC? Karena dulu Transjakarta ini tidak melakukan investasi sendiri untuk sistem pembayarannya (bergantung dari Bank), semua pembayaran pakai KUE dari Bank. Semua sistem yang menginstalasi dari Bank. Akibatnya, Transjakarta jadi tergantung dengan Bank. Termasuk dalam kesediaan mesin EDC,”

Agung juga menambahkan, Satu mesin EDC (Electronic Data Capture) hanya bisa membaca satu jenis kartu Bank tertentu. “Terkadang, karena mesin EDC ini bergantung dari supply dari Bank, sebagai back-up disediakan tiket kertas untuk bukti pembayaran,” imbuhnya

Lebih lanjut, Agung menegaskan bahwa sistem yang berlaku seperti itu diharuskan berhenti tahun ini. Artinya, semua bus Non BRT dalam proses pemasangan reader untuk TOB.

“Jadi tak ada lagi ketergantungan pada mesin EDC dari Bank. Tak ada lagi pembayaran tunai dengan tiket kertas, yang artinya semua pelanggan Transjakarta juga harus punya kartu bank,” ujar Agung

Ketersediaan EDC yang dikendalikan oleh Bank, Agung mengatakan bahwa Transjakarta ingin terlepas dari ketergantungan tersebut.

“Ini adalah soal proses transformasi. Perubahan budaya untuk sistem pembayaran yang masih berproses. Pengadaan sedang dilakukan, dan di akhir tahun ini semua reader Tap On Bus ditargetkan akan terpasang,” pungkasnya

Agung kembali menegaskan bahwa, perubahan dari EDC ke TOB ini semata-mata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan Transjakarta. Tidak hanya itu, Ia berharap Transjakarta kedepannya menjadi angkutan modern yang terus berkembang.

“Kita semua terus bersama-sama membuat layanan Transjakarta lebih baik. Dari yang dulunya selalu pakai tiket kertas dan EDC untuk non BRT, kedepannya menjadi dengan Tap On Bus. Biar kayak orang-orang di angkutan modern kota-kota lain di dunia,” tuturnya.

Informasi :
Nadia Diposanjoyo
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Masyarakat (Humas) Transjakarta,
0812 1228 009