Suir Syam: Saat Didata Kader KB, Berikanlah Jawaban yang Benar

Suir Syam (anggota Komisi IX DPR RI)

TOPIKINI, PADANG – Anggota Komisi IX DPR RI, Suir Syam, Kamis (17/06/2021), menghadiri pelaksanaan sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra Tahun 2021, di kelurahan Piai Tangah kecamatan Pauh kota Padang. Acara tersebut diikuti sebanyak 150 peserta yang merupakan kader KB serta warga kelurahan Piai Tangah.

Dalam pidatonya, politisi partai Gerindra itu menyinggung soal Pendataan Keluarga yang kini tengah di lakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di seluruh Indonesia, sejak 1 April 2021.

Suir Syam meminta kepada masyarakat, agar memberikan jawaban yang benar kepada para petugas pendataan, supaya pemerintah tidak salah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.

“Sepertinya di Sumbar, masyarakat kita berterus terang soal keadaan itu yang sulit. Jadi maksud saya adalah apa adanya disampaikan supaya pemerintah bisa memberikan bantuan yang cocok,” kata Suir Syam.

Suir Syam (tengah), bersama Lurah Piai Tangah, Sekcam Pauh, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, dan peserta sosialisasi.

Dijelaskan Suir Syam, tujuan pemerintah melaksanakan pendataan keluarga sasaran bangga tersebut, untuk mendapatkan data yang valid mengenai keluarga, mengenai pembangunan keluarga, mengenai kependudukan, untuk menentukan program-program yang akan diberikan kepada daerah, agar lebih tepat sasaran.

“Dengan adanya data yang benar ini, program-program selanjutnya yang akan diberikan pemerintah, itu lebih tepat sasaran,” lanjutnya.

Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Fatmawati, ribuan kader pendata yang tersebar di 19 kabupaten dan kota, sudah bekerja dua bulan lebih mendata sebanyak 1.232.764 Kepala Keluarga (KK) di Sumatera Barat. Namun dari jadwal semula batas akhir 31 Mei 2021, belum 100 persen terdata. Jadwal pendataan pun diperpanjang hingga 21 Juni 2021.

“Hingga tanggal 16 Juni kemaren, data kota Padang sudah 96 persen, tapi yang terendah itu ada di Kepulauan Mentawai. Jadi Kepulauan Mentawai itu masih 50 persen, sehingga kita melakukan akselerasi meningkatkan motivasi kader pendata agar bias mencapai 100 persen,” kata Fatmawati, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar.

Dikatakan Fatmawati, bahwa kondisi geografis kabupaten Mentawai yang merupakan daerah kepulauan, sehingga sulit dijangkau oleh petugas.

“Untuk angkutan di antar pulau itu butuh waktu yang lama, untuk kedalam kantong-kantong KK yang akan didata, dari dermaga harus naik motor lagi sampai sepuluh jam, ada yang nyambung lagi kapal antar pulau. Jadi memang demografisnya yang agak susah,” terangnya.

Beberapa hal penting yang ditanyakan petugas pendataan kepada Kepala Keluarga diantaranya data kependudukan, data KB dan juga data pembangunan keluarga.

“Dari data tersebut kita mengetahui kualitas dari masing-masing keluarga ya, karena pendataan tersebut sangat rigit menanyakan data sedetil-detilnya terkait dengan beberapa bulan ini sudah rekreasi, apakah melaksanakan ibadah dengan bagus, apakah melaksanakan pendidikan anak sekolah dengan bagus dan seterusnya. Tentunya data keluarga ini sangat menentukan bagaimana kebijakan program Bangga Kencana selanjutnya,” beber Fatmawati.

Pendataan yang dilakukan BKKBN, juga menyasar pada data anak stunting atau anak yang menderita kurang gizi berat.

“Stunting itu di Sumatera Barat angkanya masih 27,4 persen, dan melalui mandatory presiden Jokowi pada saat rapat terbatas tanggal 25 Januari 2021 kemaren itu, diharapkan kita menurunkan stunting itu di angka 14 persen,” lengkapnya.

Para peserta sosialisasi yang dibagi menjadi dua sesi ini, tidak hanya pulang dengan tangan kosong. Usai acara, mereka mendapatkan bingkisan berupa beras, minyak goreng, gula dan teh yang disediakan panitia pelaksana.(relis)