TOPIKINI – Wakil gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit memerintahkan bupati dan walikota agar segera membagikan beras kepada warga, sebagai jaring sosial dari dampak Covid 19.
Menurut wagub, masing masing daerah telah memiliki beras cadangan sebanyak 100 ton yang bisa langsung dibagikan kepada warga. Masyarakat yang dibantu adalah yang belum menerima program sosial pemerintah pusat seperti PKH, Rastra dan sejenisnya.
Wagub menegaskan, bahwa pemda Sumatera Barat telah memutuskan untuk membantu warga miskin yang terkena dampak wabah covid19. Seperti mereka yang berdagang kaki lima, tukang ojek, sopir angkot dan lain-lainnya.
Masing masing jiwa mendapatkan bantuan beras sebanyak sembilan kilogram beras untuk satu bulan.
Wagub meminta kepada bupati dan walikota, agar sesegara mungkin untuk membagikan beras tersebut kepada warganya.
Pasalnya, sejak diputuskan dalam rapat koordinasi dengan kepala dearah Sabtu lalu (28/03/2020), pemda diminta mendata warganya yang akan diberikan bantuan jaring sosial tersebut.
Siapa saja yang akan dibantu?, yaitu keluarga miskin yang terkena dampak sosial ekonomi wabah covid 19. Syaratnya, mereka tidak termasuk dalam penerima program jaring sosial dari Kementerian Sosial RI, seperti PKH, Rastra ataupun sejenisnya.
“Mungkin pemerintah daerah itu kesulitan datanya, tapi kita sudah minta kemaren, kan sudah ada petugas petugas lapangan kita untuk itu, siapa yang terkena dampak covid ini segera daftarkan. Mereka yang selama ini sudah masuk daftar rumah tangga miskin, tidak mendapatkan bantuan ini, karena mereka juga segera dicairkan bantuannya oleh pemrintah pusat, dan itu jumlahnya juga sudah ditambah,” jelas Nasrul abit, wakil gubernur Sumbar.
Selain mengharapkan bantuan dari pemerintah, wagub juga menghimbau bagi perantau yang memiliki kelebihan rejeki, agar ikut menggalang dana untuk membantu warga miskin di kampung halaman yang terdampak wabah ini.
Seperti yang sudah dilakukan para perantau dari nagari Lareh Nan Panjang Selatan kabupaten Padang Pariaman.(art)