Sekjen Benteng Jokowi Apresiasi Ketua Bejo Aceh Kembangkan Inkubator Agriculture

Muslahuddin Daud dari Bank Dunia Beralih ke Pertanian

Jakarta – Zaenal Azis Sekretaris Jenderal Benteng Jokowi (Bejo) mendukung dan mengapresiasi Muslahuddin Daud dalam mengelola inkubator agriculture. Apalagi langkah Daud sapaan akrabnya yang juga Ketua Benteng Jokowi Propinsi Aceh dapat dukungan penuh dari Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian.

“Bejo sebagai ormas dan relawan pendukung Jokowi mendukung langkah-langkah Muslahuddin Daud Ketua Benteng. Dalam mengembangkan pertanian yang berbasis agriculture, dalam bentuk inbukabatlr bisnis,” kata Zaenal Azis saat dihubungi, Sabtu (12/09/2020) di Jakarta.

Menurut Zaenal sapaan akrabnya, Muslahuddin Daud sebelumnya adalah seorang karyawan di Bank Dunia. Katanya, Daud memilih keluar terjun dalam pengembangan bisnis dan usaha pertanian.

“Daud memilih keluar dari pekerjaannya di Bank Dunia, walaupun secara finasial sudah mapan. Ia berkeyakinan meninggalkan Bank Dunia yang dikerjakannya selama 13 tahun. Dirinya merasa terpanggil untuk memajukan ekonomi berbasis pertanian di Indonesia,sebab ia melihat kehidupan petani di daerah-daerah yang serba kekurangaan,” terang Zaenal mengenalkan sosok Daud.

Sebelumnya kata Zaenal saat diwawancarai dan menjadi tamu di acara Kick Andy mengatakan, dirinya sempat berpikir dan menanyakan pada diri sendiri, apa sebenarnya impiannya itu? Kemudian Daud memberanikan diri untuk belajar ke Garut, Jawa Barat, lalu membeli sebuah lahan dan mulai bertani di Aceh.

“Daud membeli lahan seluas 1,5 hektare dan sekarang sudah memiliki lahan seluas 27,5 hektar di Aceh yang kemudian ditanami berbagai tanaman buah, yang laku di pasaran. Mulai dari jeruk, pepaya merah delima, hingga berbagai varian alpukat. Langkah inilah yang kita apresiasi dan kita support ke berbagai daerah,” urai Zaenal menceritakan perjalanan Daud.

Muslahuddin Daud

Sementara itu Muslahuddin Daud sendiri mengatakan, setelah ditekuni di dunia inkubator agriculture, omzet usahanya mulai membaik bahkan tidak kalah dengan pendapatannya saat bekerja di Bank Dunia. Ia senang bisa menggandeng petani-petani binaan dan meraih sukses bersama.

“Kebahagiaan terbesar saya adalah karena mampu menyerap tenaga kerja produktif dan handal di bidang pertanian. Petani binaan kami di seluruh Aceh ini ada sekitar 7.000 orang petani,” tukas Daud.

Dirinya selama ini mengratiskan para petani menggarap lahan. Bahkan ada beberapa yang oleh Daud dibantu pupuk, insektisida, dan lain-lain.

“Saya sering kali melakukan pelatihan gratis bagi para petani ini di berbagai daerah. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang ada kita bisa membimbing petani untuk maju dan sejahtera di bidang pertanian”, jelas Daud pria 47 tahun ini. (red)

Penulis: RB. Syafrudin Budiman, SIP