Saat Dibutuhkan Warga kota Padang, Alat ini Malah tak Berfungsi

Alat Deteksi ISPU jl. Sudirman Padang. Foto diambil Jumat (13/09/2019)

TOPIKINI – Kabut asap mulai memutih di kota Padang. Hasil pandangan mata sepanjang Jumat (13/09/2019), kota Padang diselimuti kabut asap sehingga membuat pandangan mata menjadi tak leluasa. Pancaran matahari pun tak tajam seperti biasanya.

Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yaitu Kamis (12/09/2019), kabut asap yang menyelimuti hari ini jauh lebih pekat. Nafaspun terasa sesak jika lama-lama beraktifitas diluar ruangan atau berkendara.

Disaat kondisi udara terasa tidak sehat ini, alat pengukur kualitas udara atau Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang terpasang di depan kantor Gubernur Sumbar jalan Sudirman Padang tidak berfungsi alias mati.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah, alat tersebut memang sengaja dimatikan, supaya masyarakat tidak keliru. Menurutnya, monitor outdor alat tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya. Namun alat tersebut masih bekerja untuk mengukur kualitas udara. Hanya saja hasilnya tidak bisa ditampilkan di minotor tersebut, melainkan terpantau di kantor Dinas Lingkungan Hidup Sumbar.

“Jadi alat itu ada dua bagian, indor dan outdor, yang outdor ini terlalu sensitif, kadang dia tidak akurat, makanya yang indor, yang indor itu ada di kantor kita, jadi memang sengaja ibu matikan. Jadi besok teknisinya akan datang dari Jakarta, jadi alat ini bukannya tidak bekerja, yang outdornya saja yang mati, takut nanti salah baca ya,” kata Siti Aisyah, Kadis Lingkungan Hidup Sumbar, kepada wartawan melalui telepon.

Akibat rusaknya alat ini, tentu saja masyarakat tidak bisa mengetahui seperti apa kualitas udara kota Padang saat ini. Jika kualitas udara kota Padang tidak sehat karena paparan kabut asap, tentu masyarakat bisa memutuskan untuk mengurangi aktifitas di luar ruangan.

Kualitas udara Pekanbaru Riau

Sebagai gambaran, di kota Pekanbaru Riau, masyarakat negeri Lancang Kuning itu sangat mengandalkan keberadaan alat tersebut. Dari informasi yang beredar sejumlah media, indeks standar pencemar udara di kota itu sudah tergolong berbahaya.(art)