TOPIKINI, PADANG – Kemeriahan Imlek mulai terasa di kota Padang. Minggu malam (15/01/2023), warga keturunan Tionghoa di kawasan Pondok Padang, menggelar peragaan busana jalanan. Acara ini dilaksanakan di depan kelenteng lama dan jalan Kelenteng kelurahan Kampung Pondok kecamatan Padang Barat.
Sebanyak dua belas orang model memperagakan karya empat perancang Ranah Minang, Andri Tanzil, Fahmi, Handriko Chow dan Hendri Chan. Ketiga Perancang ini ingin menonjolkan perpaduan dua etnis yang sudah lama hidup rukun dan berdampingan di Ranah Minang.
Gaun yang bertema Cina, dipadukan dengan sulaman benang emas khas Sumatera Barat, menghasilkan karya yang elegan.
“Kolaborasi, jadi yang untuk Cines Look saya membuat gaun-gaun yang temanya Cines, kemudian dari sulaman banang ameh buatan Sumatera Barat, dan kapalo peniti baju warna merah yang terakhir,” kata Andri Tanzil kepada wartawan usai peragaan busana.
Sementara untuk hiasan kepala atau mahkota, dirancang khusus oleh perancang muda Hendri Chan. Ia memodifikasi sunting yang biasa dipakai Anak Daro atau pengantin wanita Minang.
“Hiasan kepala kita kolaborasikan dari asesoris Cina dicampur minang juga,” ucap Hendri Chan.
Ribuan warga kota Padang, tumpah ruah ingin menyaksikan karya apik perancang muda berbakat tersebut. Hingga membuat jalan Klenteng yang menjadi Catewalk nya, sempit karena desakan pengunjung. Namun peragaan busana ini, tetap bisa membuat warga kota Padang terpukau.
Peragaan busana yang bertajuk Klenteng Fashion Street ini, menjadi acara pamungkas dalam rangkaian Pasar Malam Imlek yang digelar Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang. Acara yang dibuka resmi wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi Rabu (11/01/2023) itu, juga dimeriahkan kesenian Barongsai dan hiburan music.
Sementara di arena pasar malam, panitia menyuguhkan aneka stand kuliner, hingga permainan anak-anak dan hiburan.
Puncak perayaan Imlek tahun ini, akan ditutup dengan perayaan Cap Go Meh, atau hari ke 15 Imlek, dengan menghadirkan beragam seni dan budaya tanah air.(art)