Pemda Solok Selatan Sewakan Rumah Bagi Korban Galodo

TOPIKINI – Pemerintah kabupaten Solok Selatan, mencarikan rumah sewa bagi korban galodo, atau banjir bandang disertai longsor, yang rumahnya hancur ataupun rusak berat.

Ini solusi sementara agar para pengungsi tidak terlalu lama tinggal dipengungsian. Selain itu, pemda juga menyiapkan lokasi baru bagi mereka yang tinggtal di lokasi rawan.

Enam hari pasca galodo di nagari Pakan Raba’a Timur kecamatan Koto Parik Gadang Diateh kabupaten Solok Selatan, masih tersisa satu jorong atau kampung yang belum bisa diakses kendaraan, yaitu jorong Manggih.

Dua unit alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor berupa kayu dan bebatuan besar yang menutup akses jalan.

Meski tak bisa ditempuh kendaraan, namun sebanyak 38 kepala keluarga yang ada di jorong itu, tidak kekurangan bahan makanan. Mereka bisa menjemput bantuan dengan berjalan kaki ke posko terdekat.

“Jalannya memang tertutup, tapi kami bisa menjemput bantuan ke posko dengan berjalan kaki<’ ucap Gusfial, warga jorong Manggih yang menjadi korban galodo.

Dari data pemkab Solok Selatan, 32 rumah rusak berat, 12 diantaranya hancur dan tak bisa ditempati lagi. 16 rumah lagi rusak sedang dan ringan.

Warga yang rumahnya sudah tak bisa ditempati, disewakan rumah selama enam bulan kedepan, menjelang pemerintah kabupaten menyiapkan relokasi. Ini bertujuan agar para pengungsi tidak terlalu lama berada di tempat pengungsian.

“Saya sudah perintahkan wali nagari, ternyata masih banyak rumah disekitar sini yang bisa disewakan, dan nanti kita utamakan yang rumahnya rusak berat tak bisa ditempati atau mereka yang sangat rawan,” kata Muzni Zakaria, bupati Solok Selatan.

Banjir bandang disertai longsor yang terjadi minggu malam (24/11/2019) lalu, menimbulkan kerugian diperkirakan mencapai Rp 57 milyar. Yaitu kerusakan rumah warga dan fasilitas umum, sawah dan irigasi serta sektor pertanian lainnya.

Enam jorong di nagari Pakan Raba’a Timur, 190 Kepala Keluarga atau 959 jiwa warganya masih mengungsi.(art)