Oma Koesno Janda Pejuang Kemerdekaan Indonesia Ini Membutuhkan Uluran Tangan

Depok – Oma Koesno (91), janda pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia saat ini tinggal dikontrakan di daerah Cimanggis Depok. Oma Koesno hidup bersama anak cucu dan cicitnya dengan kondisi yang memprihatinkan. Jum’at (29/1/2021)

Beberapa waktu lalu, Oma Koesno juga pernah dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama 22 hari akibat terjatuh. Meski saat ini kondisi Oma Koesno sudah berangsur membaik, namun oma mengaku masih merasakan sakit di tulang punggungnya. Menurut dokter RSPAD yang selesaikan, oma Koesno tidak bisa sembuh total karena usianya yang sudah lanjut.

Informasi yang dihimpun tim Jaringan Berita Kota Depok (JBKD), oma Koesno merupakan istri dari alm. R. Koesno, ajudan pertama Presiden Sukarno. Alm. R. Koesno merupakan keturunan langsung dari pangeran RM. Djojoadirono kesunanan Surakarta dan cucu RA. Kartini dari eyangnya RA. Murtasiyah dan R.Soepardjo. Alm. R. Koesno juga merupakan cucu dari eyang Kartowiyon, Pendiri Perwari.

Semasa hidup Alm. R. Koesno merupakan pahlawan PKRI yang juga pernah menjadi ajudan / pengawal pribadi pertama Presiden Ir. Soekarno dan dinas terakhir di CPM Guntur dengan NRP. 221510. Alm. R. Koesno memiliki 10 penghargaan bintang tanda jasa kehormatan semasa hidupnya yang sampai saat ini disimpan oleh anaknya.

Pengabdian dan jasa alm. R. Koesno untuk Indonesia sangat tinggi. Alm. pernah tertembak 2 kali pada zaman penjajahan Belanda. Kala itu, Alm. tertembak di bagian perut dan di kaki nya.

Meski demikian, alm. R. Koesno masih bisa bertahan. Alm. berlari dari Sarangan ke Surabaya dengan membawa pesan dari Jendral Soedirman untuk menyampaikan ke pasukan di Surabaya. Alm R. Koesno aktif dari tahun 1942 sampai 1962. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata petak v no makam 120.

Butuh Bantuan

Oma Koesno sangat membutuhkan pertolongan dari pemerintah maupun pihak yang terkait. Usianya kini sudah menginjak 91 tahun dan tidak memiliki tempat tinggal pribadi.

Oma hidup bersama anak, cucu dan cicitnya di sebuah rumah kontrakan di Perum PP 1, blok 02 No. 2 Jl. Berlian 3 Cimanggis Depok. Berkat dari seorang warga keturunan Tionghoa, oma Koesno dan keluarganya bisa tinggal di sebuah rumah kontrakan tanpa dipungut biaya.

Meski demikian, oma mengaku sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan membeli obat-obatan serta vitamin yang diperlukan untuk kesembuhannya.

Anak perempuan sendiri-sendiri wayang oma yang selama ini masih bisa mencari sedikit rejeki dengan menarik ojek online, kini sudah tidak bisa pajak banyak. Mobil yang ia rental untuk mengojek, saat ini sudah diambil kembali oleh pemiliknya karena akan dijual.

Cucu oma Koesno bernama Aldy Revaldy yang dikonfirmasi tim JBKD pun membenarkan hal tersebut. Menurut Aldy, untuk kebutuhan makan sehari-hari saja, keluarga oma Koesno sangat memprihatinkan.

“Kadang-kadang kami tidak makan karena tidak ada uang untuk membeli makanan. Hari ini saja kami belum makan. Tidak ada beras dan bahan makanan yang bisa kami konsumsi. Kalau boleh saya minta tolong pak. Saya benar-benar gak punya beras sama sekali. Kasian oma. Kalau kami yang muda-muda masih kuat nahan laper. Tapi kalau oma kan sudah tua. Bapak boleh cek ke rumah. Lihat sendiri kondisi kami pak “, Tutup Aldy saat dikonfirmasi. (red)

Editor RB Syafrudin Budiman SIP