Nagari Sungai Landia, Banyak Rumah yang Ditinggal Pemiliknya Merantau

TOPIKINI – Nagari Sungai Landia, terletak di kecamatan IV Koto kabupaten Agam. Ada Kampuang Ateh yang terletak di dataran tinggi, juga ada Kampung Baruah yang berada di dasar lembah. Dari jalan raya Bukittinggi ke Maninjau di kawasan nagari Sungai Landia, bisa terlihat kedua kampung tersebut.

Uniknya, dikampung ini banyak terdapat rumah-rumah bergaya Eropah atau rumah-rumah yang dibangun dizaman Belanda. Namun rumah-rumah tersebut banyak yang kosong atau tidak dihuni pemiliknya. Bahkan ada diantaranya yang sudah hancur tak bisa ditempati lagi.

Meski tidak ada infromasi kapan daerah ini mulai ada, namun menurut cerita masyarakat setempat, Sungai Landia memang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dua orang ninik mamak yaitu Datuak Rajo Sulaiman dan datuak Bagindo Malano sebagai nenek moyang mereka. Sedangkan rumah-rumah yang bergaya lama tersebut, dulunya dimiliki oleh para penghulu kampung ini.

Seiring perkembangan zaman, banyak warga Sungai Landia yang pergi merantau mencari peruntungan. Karena banyak yang berhasil dirantau, membuat kampung ini semakin ditinggal warganya.

“Memang sudah perkembangan zaman waktu itu, warga yang merantau kemudian pulang dan bercerita keberhasilannya, ini juga memicu pemuda-pemuda dikampung untuk ikut pergi merantau, sehingga memang banyak rumah-rumah yang ditinggalkan,” ucap Basri Labai Bandaro, warga Sungai Landia.

Meskipun warganya banyak yang merantau, namun kampung ini tetap berseri. Para perantau yang sukses, bahu membahu bersama masyarakat di kampung untuk membangun. Dua mesjid megah, mobil ambulan serta jalan yang mulus, cukup sebagai tanda bahwa kampung Sungai Landia tidak dilupakan oleh para perantaunya.(art)