MENHAN PRABOWO & MENDIKBUD NADIEM AKAN TERAPKAN PENDIDIKAN MILITER PADA MAHASISWA

Jakarta – Program bela negara ini bertujuan menyadarkan masyarakat, khususnya anak muda untuk bangga sebagai orang Indonesia. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Prabowo Subianto berencana menerapkan pendidikan militer kepada mahasiswa. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenhan rencananya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim.

Dimana melalui kerja sama ini, mahasiswa direkrut untuk terlibat dalam latihan militer melalui program bela negara.

“Nanti dalam satu semester, mereka (mahasiswa) bisa ikut pendidikan militer. Adapun nilai pendidikan militer tersebut akan dimasukkan ke dalam satuan kredit semester (SKS) yg diambil. ” kata Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono, melalui keterangan resminya di Jakarta pada Minggu (16/8/2020) berapa ahari yang lalu

Program bela negara ini bertujuan menyadarkan masyarakat, khususnya anak muda untuk bangga sebagai orang Indonesia. Dg cara ini pemerintah ingin menciptakan generasi milenial yg bisa mencintai akan bangsa dan negaranya sendiri.

Jadi, (mahasiswa) tak hanya hanya kreatif dan inovatif. Tetapi juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari2. Kecintaan generasi milenial terhadap negara juga bisa ditunjukkan dg bergabung dalam komponen cadangan (Komcad).

Hal itu sesuai amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Komcad bukanlah program wajib militer. Itu hanya kesadaran dari masyarakat yg ingin membela negara jika terjadi perang.

Karena itu, jika masyarakat ingin bergabung, akan difasilitasi dg diberikan pelatihan selama beberapa bulan. Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah Indonesia akan memasuki era bonus demografi mulai 2025 hingga 2030 yg ditandai dg dominannya penduduk usia produktif.

Menurutnya, kelompok milenial akan mengisi bonus demografi tersebut, sehingga perlu disiapkan untuk menggerakkan perekonomian bangsa di masa depan.

Karena itu, kepada para milenial untuk selalu belajar dan berkompetisi. Jangan kalah dg generasi milenial di luar negeri.

Korea Selatan, misalnya. Ia mampu mengguncang dunia melalui budaya K-Pop. Dilihat dari sudut pandang pertahanan, langkah demikian yaitu lewat industri kreatif merupakan cara Korsel sehingga mempengaruhi dunia

Indonesia seharusnya bisa seperti itu. Apalagi, kita punya seni dan budaya yg banyak. Karenanya, kepada anak muda generasi milenial untuk membuat inovasi yg bisa membawa harum nama bangsa.

Diharap inovasi yg diciptakannya itu bermanfaat bagi masyarakat. Pemerintah pun akan memberi ruang dan fasilitas untuk masyarakat, khususnya generasi milenial.

“Kita yang sudah senior selalu akan memberi ruang dan fasilitas untuk generasi berikutnya berkompetisi,” kata Trenggono. (red)

Editor: RB. Syafrudin Budiman, SIP