TOPIKINI.COM – Setelah menampilkan kesenian dan kebudayaan Minangkabau di festival dunia “The 51’st International Folklore Festival” 19 – 23 Juli 2017 di Croatia, rombongan Sumbar Talenta bersama bundo kaduang dari ibu-ibu Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi Sumatra Barat kembali tiba di Ranah Minang, pada hari Rabu 26 Juli 2017, jam 08.15 WIB.
Perjalanan pulang dari Bandar Udara Franjo Tudman Zagreb – Croatia dengan melakukan dua kali transit, untuk sampai di Bandara International Minangkabau (BIM) – Padang Pariaman. Pertama di Dubai International Airport, dan keduanya di Kuala Lumpur International Airport.
“Melihat dari dokumentasi foto dan video, kami ikut bangga dengan penampilan Sumbar Talenta di Croatia. Mereka ini adalah industri kreatif bagi Sumatra Barat. Namun, apa yang telah mereka berikan pada Sumatra Barat pada saat ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah provinsi,” kata Yasnida Syamsuddin, Wakil Ketua HWK Sumbar, ketika menyambut kedatangan rombongan.
Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt. M.Si. CA. QIA., Ketua HWK Sumbar, salah seorang
pendiri Sumbar Talenta, yang ikut mendampingi Sumbar Talenta ke Croatia mengatakan,
“Pengalaman paling berharga selama di sana, kami sebelum pertunjukan diundang secara khusus untuk menghadiri pesta tradisi panen gandum. Mereka menyanyi, menari, makan minum dengan bersama-sama. Kami juga diajak menyabit gandum, menikmati gandum mentah langsung dari batangnya dan yang telah diolah menjadi kue. Kami menghadiri pesta tradisi itu dengan mengenakan pakaian adat Minangkabau, sehingga mereka berebut minta foto bersama”.
Kesuksesan Sumbar Talenta di pesta kesenian rakyat sedunia ini juga disampaikan oleh Hj. Haslinda, S.Pd, MM, Wakil Ketua HWK Sumbar, yang juga ikut mendampingi Sumbar Talenta ke Croatia, waktu kami wawancarai di BIM saat kedatangan kembali di Ranah Minang.
“Para penonton di sana takjub melihat penampilan Sumbar Talenta, terutama dengan Tari Piring, mereka sangat terpukau melihat penari melonjak-lonjak di atas pecahan kaca. Bagitu juga mendengar permainan alat musik Talempong, unik dan baru bagi mereka,” ucapnya.
Sumbar Talenta terus melakukan penjaringan dan pembinaan bakat bagi generasimuda di
Sumatra Barat. Pada tahun 2017 ini, ajang audisi tahunannya telah digelar untuk ke duabelas kalinya. Menghadiri The 51’st International Folklore Festival di Croatia ini, Sumbar Talenta juga mengikutkan Thata Zata Lini, juara pertama Sumbar Talenta XII, sebagai realisasi dari hadiah yang telah dijanjikan.
“Saya bangga bisa ikut membawa kebudayaan kita ke kancah international, dan menikmati rasa kebersamaan yang ada di Sumbar Talenta. Dan banyak pengalaman lainnya saya dapatkan,” kata Thata, yang sempat jadi foto sampul pada suratkabar di Croatia.
Sementara itu, Hallen, Sekretaris HWK Sumbar juga mengatakan, “Penampilan Sumbar Talenta mendapat apresiasi dari Walikota Zagreb dan Duta Besar Indonesia untuk Croatia. Indonesia merupakan satu-satunya negara dari Asia yang mengikuti The 51’st International Folklore Festival di Croatia, Sumbar Talenta secara tidak langsung menjadi wakil Asia untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan di festival kesenian rakyat sedunia ini. Dari 50 negara peserta, Indonesia termasuk dari lima negara yang diberi kesempatan untuk ikut pada pesta tradisi panen gandum di sana, untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan Minangkabau. Sumbar Talenta menampilkan Tari Pasambahan, Tari Indang, dan Tari Piring”.
Haslinda juga mengatakan. “Sebagai bentuk apresiasi dari Walikota Zagreb, HWK Sumbar
diberi cinderamata berupa pigura berisi maket kota Zagreb. Dan Kedutaan Besar Republik
Indonesia untuk Croatia berniat mengundang dan mendanai Sumbar Talenta untuk tampil pada perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang diadakan di Croatia nantinya. Melihat penampilan Sumbar Talenta, negara India dan Taiwan mengundang Sumbar Talenta untuk menampilkan pertunjukan kesenian dan kebudayaannya pada tahun 2018 nanti.”
Sukses dengan program Sumbar Talenta Goes to Croatia 2017 ini, HWK Sumbar akan
melaksanakan program kerja 2017 berikutnya, seperti bakti sosial, pendidikan guru bertalenta, agama, ekonomi. Juga mematangkan persiapan konser The Best Sumbar Talenta untuk kegiatan sastra di Brunei dan konser seni budaya di Malaysia.
“Mari berkarya merawat budaya, dengan mengapresiasi karya kita maupun karya orang lain. Tidak saatnya lagi mengecilkan orang untuk membesarkan diri sendiri, ketika orang asing sangat menghargai seni budaya Minangkabau. Entaskanlah rasa sinis yang tidak menghargai pada aktivitas yang dilakukan oleh Sumbar Talenta,” kata Sastri Bakry.(Muhammad Fadli)