Mahasiswa KKN 37 UMM, Pasang Plang Sampah Edukasi di Tempat Wisat Mendak, Kabupaten Madiun

Madiun – KKN 37 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berlokasi di Desa Mendak, Kabupaten Madiun, memasang plang sampah sebagai edukasi akan bahaya sampah dalam jangka waktu panjang. Foto: KKN 37 UMM/Azka Amalina.Barisan Pembaharuan – Masalah sampah di Indonesia sangat kian memperhatikan. Sampah plastik yang semakin hari semakin menumpuk membuat sejumlah orang mulai membiasakan diri mengurangi penggunaan kantong plastik, mengurangi sedotan hingga memakai produk daur ulang.

Sampah juga dinilai sebagai permasalahan lingkungan hidup yang menyebabkan pencemaran lingkungan secara besar-besaran. Penyebab masalah sampah ini salah satunya adalah kurangnya edukasi tentag bahaya sampah kepada masyarakat secara luas.

Hal ini disampaikan Program divisi kesehatan dan lingkungan yang diketuai oleh Farras Divie Rizqi (21) KKN 37 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berlokasi di Desa Mendak, Kabupaten Madiun, Pada Kamis, 30 Januari 2020.

Para kelompok belajar mahasiwa ini memasang plang sampah sebagai edukasi akan bahaya sampak. Dimana juga tujuannya untuk mengurangi sampah yang digunakan di tempat wisata Watu Rumpuk Mendak, Kabupaten Madiun.

“Plang tersebut berisi penjelasan terkait lamanya waktu sampah untuk dapat terurai di dalam tanah. Papan tersebut sengaja dipasang untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya sampah yang digunakan sehari-hari dan berapa lama akan terurai,” jelas Farras.

Fadhil Dwi Islami sebagai pananggungjawab kegiatan ini mengatakan, tujuan pemasangan plang sampah ini mengingatkan para wisatawan agar mengurangi penggunaan sampah sehari-hari, dan sebagai edukasi dari KKN 37 UMM.

Katanya, bagian atas plang sampah tertulis ‘Tahukah Anda, Berapa Lama Sampah Terurai?.’ Kalimat tersebut bermakna dan mengajak kita semua untuk berpikir berapa lama sampah yang kita gunakan akan terurai.

Sementara bagian bawah ada tujuh papan yang menjabarkan terkait estimasi waktu untuk terurainya ragam jenis sampah, dan langsung ditempeli sampah agar secara langsung mengedukasi masyarakat.

“Plang sampah sendiri bertujuan agar kedepannya masyarakat sekitar khususnya masyarakat desa Mendak, agar dapat mengerti dan dapat mengurangi penggunaan sampah karena telah mengetahui berapa lama sampah akan terurai di dalam tanah,” terang Fadhil sapaan akrabnya.

Menurut Fadhil, kegiatan pemasangan plang sampah ini disetujui dan didukung penuh oleh Bapak Purwadi selaku pengelola Watu Rumpuk dan dibimbing oleh Bapak Sulkhan selaku arsitektur watu rumpuk. KKN 37 Mendak, Kabupaten Madiun ini juga dibimbing oleh Bapak Setyo Wahyu Sulistyono selaku Dosen Pembimbing Lapang dan Tim Pembimbing Lapangan (TPL) Bapak R. Afri Handoko yang membantu program ini terlaksana dengan baik

Penulis : Azka Amalina (Mahasiswa UMM)