M. Rafik Perkasa Alamsyah Ketum Al Maun Apresiasi Pidato Jokowi Berantas Pungli dan Ijin Berbelit, Khususnya di Pertamina

Jakarta – Secara tegas Calon Presiden Terpilih Joko Widodo di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/07/2019) dalam pidatonya menolak praktek pungli dan perijinan berbelit yang menghambat investasi. Jokowi mengatakan, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit dan apalagi ada punglinya.

Pernyataan Jokowi ini ditanggapi positif oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (Al Maun), M. Rafik Perkasa Alamsyah, Senin (15/07/2019). Sayap politik relawan Jokowi-Amin bentukan anak-anak muda Partai Golkar ini menilai memang banyak praktek pungli dan perijinan berbelit khususnya di BUMN Pertamina.

“Al Maun sebagai salah satu pengawal nawacita dan ormas relawan Jokowi-Amin,  mendukung statemen Presiden Jokowi kemarin di SICC untuk membersihkan para pejabat yang terlibat pungli dan terlibat korupsi segera akan dibereskan,” kata Rafik menanggapi sinyal positif Jokowi.

Menurutnya, salah satunya buktinya adanya kasus PLN yang kemarin menjadikan dirut pertamina sebagai saksi. Al Maun kata Rafik mendesak KPK segera turun tangan menyelesaikan polemik ini.

“Berdasarkan informasi dari masyarakat di BUMN Pertamina dan PLN khususnya serta juga BUMN lainnya diduga banyak pungli  Terutama dalam hal perijinan dan administrasi, dimana sering ada upaya mempersulit perijinan,” ungkap Rafik pria asal Sumbar ini yang bergabung di Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (RMI).

Jokowi kata Rafik menyampaikan kepada semua pihak. Kata Jokowi, hati-hati ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan.

“Sudah jelas kata Pak Jokowi, semua ASN dan pegawai BUMN jangan neko-neko. Diharapkan para pejabat di Birokrat Pemerintah, BUMN dan lembaga pemeritah lainnya untuk berjalan lurus dan jujur,” tukas Rafik yang juga Wakil Ketua AMPG Partai Golkar ini.

Dalam pidatonya Jokowi juga mengatakan, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi.

“Akan saya cek sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan!,” kata Rafik menyampaikan pidato Jokowi di SICC.

Kata Rafik, dirinya mengajak semua aparat birokrat pemerintah dan BUMN mendukung langkah-langkah Jokowi dalam rangka membangun pemerintahan yang bersih.

“Jokowi mengatakan, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi. Dimana Pak Jokowi akan mengecek sendiri dan Akan akan mengontrol sendiri,” tandasnya.

Terakhir menurut Rafik, Jokowi mengatakan begitu dilihat tidak efisien atau tidak efektif, maka Jokowi berjanji akan memangkas, mencopot pejabat tersebut. Bahkan kata Jokowi kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan dia bubarkan.

“Al Maun mendukung agar tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linier, tidak ada lagi kerja rutinitas, tidak ada lagi kerja monoton, tidak ada lagi kerja di zona nyaman. Harus berubah, sekali lagi, kita harus berubah,” pungkas Rafik menegaskan apa yang disampaikan Jokowi. (red)