Kualitas Udara di Dharmasraya tidak Sehat, ini Parameternya

TOPIKINI – Akibat terpapar kabut asap, kulitas udara di kabupaten Dharmasraya kini sudah  tidak sehat. Hal itu terlihat dari hasil uji Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jumat lalu (13/09/2019), yang menunjukkan angka diatas ambang normal. Asap yang mengepung Dharmasraya, diduga hasil tiupan angin dari selatan Sumatera.

Kabut asap yang menyelimuti kabupaten Dharmasraya sejak beberapa hari terakhir, kini sudah mulai mengkhawatirkan. Intensitasnya hari kehari semakin pekat, membuat jarak pandang menjadi terbatas. Selain itu, kualitas udara yang kita hirup juga menurun.

Melihat kondisi tersebut, BMKG melakukan tes dan pengukuran udara serta cuaca, di lapangan sport senter Koto Padang, Dharmasraya. Beberapa unit alat pengukur dan tes udara, dipasang oleh tim BMKG, untuk mengetahui Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang terjadi di kabupaten yang berbatasan langsung dengan provinsi Jambi dan Riau.

Hasil ukur yang ditunjukkan oleh alat tersebut, udara di Dharmasraya mengandung 298 hingga 300 partikel kabut asap. Menurut BMKG, kondisi ini sudah masuk dalam kategori tidak sehat.

“Kalau kita lihat kualitas udara sekarang, kurang sehat sampai tidak sehat, kita lihat angka itu saat ini 290 sampai 300. Kita sarankan kepada masyarakat untuk beraktifitas di luar ruangan, wajib menggunakan masker,” kata Manat Panggabean, ketua tim BMKG.

Kabut asap yang memutihkan kabupaten Dharmasraya, diduga berasal dari provinsi tetangga seperti Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Dari data bmkg.go.id, tidak ditemukan titik panas di kabupaten Dharmasraya, atau di provinsi Sumatera Barat.(Mas Ex)