TOPIKINI – Usia tua atau lanjut usia (Lansia), adalah suatu saat tak bisa dihindarkan bagi manusia. Namun apakah usia tua hanya digunakan untuk tidur atau berdiama diri, tidak begitu dengan lansia di kota Pariaman, Para lansia diberi kesempatan untuk tetap produktif, atau berkumpul bersama untuk saling bersilaturahmi.
Mereka mempunyai berbagai macam aktifitas, seperti senam bersama untuk menjaga otot yang sudah kendur. Yang tak kalah meriahnya saat tawa dan canda yang bisa melupakan kesedihan saat aktifitas tidak seperti kala muda dulu lagi.
Selain berkumpul bersama, para lansia di kota sala lauak ini, masih beraktifitas yang bernilai ekonomis, seperti menyulam, sebuah tradisi atau sesuatu keterampilan yang harus dimiliki kaum hawa di kota Pariaman semenjak dahulunya.
Dengan segala keterbatasan, mereka dengan cekatan melakukannya, seolah tak mau kalah dengan yang masih muda. Suatu kebahagiaan terasa karena saat usia tua mereka tak ingin memberikan beban terhadap anak anaknya. Bagaimana dengan kita yang masih muda, apakah mau kalah dengan mereka yang sudah tua.
Saat ini kota Pariaman memiliki 13 ribu lansia, dengan rentang usia 60 sampai 69 tahun. 35 persen diantaranya masih produktif dengan berbagai kegiatan bernilai ekonomis. Untuk memfasilitasi para lansia ini, pemerintah kota Pariaman menyediakan fasilitas khusus yaitu rumah lansia untuk mereka.
“Ini merupakan pusat kegiatan lansia, apakah senam, membaca, mengaji, berdiskusi atau juga kegiatan produktif membuat berbagai kerajinan, sehingga mereka tidak lagi merasa sendiri atau terlantar dirumah, jadi serasa diurus oleh negara, dan kedepan kita akan juga bangun rumah singgah bagi lansia yang miskin, tidak ada lagi yang mengurusnya,” ucap Genius Umar, walikota Pariaman.
Bagi para lansia yang tidak bernasib mujur, pemerintah kota pariaman rencananya akan membuat rumah singgah untuk mereka, agar tidak ada yang terlantar. Karena hal itu sudah merupakan tanggung jawab negara. (Eki Rafki)