KITA Jakarta: Tarik Dana 560 M untuk Formule E, Fokus Pemulihan Ekonomi Warga Dampak Corona

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk menunda kembali penyelenggaraan mobil listrik Formula E di tahun 2021. Alasannya, situasi pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih belum terkendali.

Sebelumnya, Pemprov DKI sudah membayar anggaran formula E dalam bentuk uang commitmen fee sebesar Rp560 miliar. Pada APBD 2019, Pemprov DKI membayar sebesar Rp360 miliar, sementara pada APBD 2020 juga telah dibayarkan sebesar Rp200 miliar untuk pagelaran Formula E tahun 2021. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait acara tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Kerapatan Indonesia Tanah Air ( KITA ) Jakarta, Teguh Eko Prastyono mengatakan bahwa Fédération International Automobile (FIA) atau federasi otomotif internasional telah mengeluarkan kalender sementara gelaran balap mobil listrik Formula E musim 2020/2021 menyusul persetujuan dari Dewan Motor Sport Dunia.

Dan ternyata Jakarta tidak ada dalam jadwal tersebut. “Lantas ke mana anggaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar yang katanya sudah dibayarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke FIA, untuk menjadi tuan rumah ajang Formula E tersebut sehingga DKI Jakarta batal menjadi tuan rumah?” kata TEP dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/01/2021).

Menurut TEP yang biasa di panggil temen2 aktivis , pada kenyataannya FIA telah mengeluarkan rilis tentang jadwal gelaran Formula E, dan ternyata Jakarta tidak masuk dalam jadwal sebagai tuan rumah. Menurut hemat saya ini sangat janggal dan menjadi pertanyaan kita semua, sebenarnya apa yang terjadi antara pihak Pemprov DKI dengan pihak FIA sehingga persoalan rencana kegiatan balap Formula E ini menjadi semakin kabur dan tidak ada urgensi nya acara tersebut.” katanya.

Alangkah baiknya, kata dia, commitment fee sebesar Rp560 miliar untuk Formula E ditarik kembali dan di fokuskan untuk pemulihan ekonomi warga DKI Jakarta akibat dampak Pandemi Covid-19.

“Tarik saja commitment fee untuk Formula E. Dana itu besar sekali, bisa untuk membantu warga di tengah Pandemi Covid-19. Jangan hanya menunda acara tersebut, tetapi batalkan dan tarik semua uangnya. Seperti kita ketahui saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah defisit anggaran,” tegas TEP.

TEP pun meminta kepada Gubenur Anies harus bisa menjelaskan kepada warga DKI Jakarta terkait dengan commitment fee untuk Formula E yang dananya sangat fantastis itu.

“Yang dipakai untuk membayar commitment fee itu uang rakyat, jadi satu sen pun harus ada pertanggung jawabannya ke rakyat. Pak Anies harus bisa memberikan penjelasan sedetil-detilnya kepada rakyat, agar tidak ada salah paham di kemudian hari,” tegas TEP. (red)

Penulis: RB. Syafrudin Budiman SIP