Ketua Bakomubin Maluku Utara Minta Partai Golkar Peduli Suara Umat Islam di Pilkada 2020

Jakarta –  Partai Golkar jika ingin mendapat simpati umat Islam harus berpihak kepada Calon Kepala Daerah (Cakada) Muslim dan bisa memasang pasangan yang Nasionalis. Tentu hal ini untuk menjaga komitmen persatuan dan demi keutuhan kedaulatan NKRI.

Hal ini disampaikan Ketua Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (BAKOMUBIN) H. Muchsin Saleh Abubakar, SH, MH, saat ditemui di Jakarta, Minggu (30/08/2020). Ia meminta Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk memperdulikan suara umat Islam di Pilkada 2020.

“Saya menyampaikan hal ini sebab fakta dilapangan, dimana Partai Golkar menetapkan dukungannya ke Cakada tidak memperhatikan aspek Nasionalis ini. Misalkan saja di Morowali Utara, Partai Golkar mengusung pasangan Non Muslim padahal ada kandidat lain yang ‘Muslim’, sedangkan daerah tersebut 55 persen penduduknya Muslim” ujarnya.

Ia sangat menyayangkan kebijakan Partai Golkar di beberapa daerah yang tidak mengakomodir suara umat Islam, khususnya di kawasan Timur Indonesia.

“Di Kab Bintuni Papua Barat juga, ada Tokoh Muslim berpasangan dengan non muslim yang surveynya tinggi, tapi malah PG mengusung pasangan yang Non muslim padahal daerah tersebut 45 persen muslim. Selain itu juga di Phakpak Barat Sumut dan beberapa daerah lain,” terangnya.

Menurutnya, kita tidak bermaksud mencampuri kebijakan internal Partai Golkar, akan tetapi sekedar masukan dan saran serta kritik saja agar Partai Golkar tidak kehilangan simpati umat Islam.

“Sebaiknyalah PG benar benar mempertimbangkan sisi keterwakilan ini” ujar Ketua DMI ini.

Dirinya sangat menyayangkan, karena Waketum Pemenangan Pemilu PG Bung Ahmad Doli Kurnia Tanjung itu padahal Kader HMI dan saat ini juga sebagai salah satu Ketua di Pengurus Besar Al Washliyah, Ormas Islam yang cukup besar di Sumatera.

“Lah kok kenapa bisa tidak merepresentasikan kebijakannya di beberapa daerah agar bisa mengakomidir suara umat Islam” lanjut Tokoh Islam dari Timur ini.

Terakhir katanya, apalagi Partai Golkar adalah partai yang Nasionalis Religius dan memiliki banyak tokoh tokoh Islamnya. Tetapi kenapa malah bisa menyingkirkan kandidat kandidat Muslim.

Muchsin Saleh SH. MH menerangkan harusnya DPP Partai Golkar dapat melihat suasana batin umat Islam saat ini yang notabene pecinta golkar. Sehingga Partai Golkar kedepan tidak ditinggalkan ummat.

“Saya melihat Roh Golkar sudah mulai tergradasi dan tergerus pada transaksional dan like and dislike, serta mulai lupa diri dan lupa budi. Hal ini semua saya sampaikan semata-mata karena kecintaan kita kepada Partai Golkar,” tukasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya hanya menginginkan tagline partai Golkar untuk Rakyat dapat dipertahankan dan di istiqomahkan. Bukan sekedar gincu mempercantik dari luar saja, karena Partai Golkar harus ingat diatas keberhasilan yg ada, jangan lupa tangan-tangan dan dahi berkeringat di akar rumput,” pungkas Dewan Pembina LSM Lumbung Informasi Rakyat Malut ini. (red)

Penulis: Syafrudin Budiman, SIP