Gerombolan Persekusi Vs Ibu Pemberani

TOPIKINI.COM – Dua hari terakhir ini kita dihebohkan mengenai berita persekusi oleh gerombolan yang berkampanye politik saat Hari Bebas Kendaraan Roda Empat (Car Free Day) di Jakarta terhadap beberapa orang termasuk perempuan dan anak-anak.

Semua orang tau, penyebab awalnya adalah kampanye politik sekelompok orang yang tidak sabar menunggu hajat politik lima tahunan pemilihan presiden.

Kampanye politik itu bermula dari dunia maya dan fatalnya diwujudkan di dunia nyata yang berakibat konflik horizontal karena di waktu yang bersamaan ada kelompok berbeda pandangan yang hadir di lokasi “Car Free Day” meski pasif dan tidak melawan saat diintimidasi.

Saat itu seorang Ibu dan anak laki-lakinya berada di dalam kerumunan orang-orang yang melakukan perundungan sampai si anak laki-laki menangis dan si Ibu mengingatkan agar anaknya tersebut tidak boleh takut oleh perlakuan barbar yang mereka terima sembari menunjukkan keberanian dia di hadapan gerombolan pengencut tersebut.

Keberanian itu menular! Peristiwa itu memantik dukungan dan perlawanan agar kepolisian melakukan tindakan hukum dan pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai pihak penyelenggara CFD menegur pihak-pihak yang telah membuat kegaduhan.

Saya sebagai Deklarator Srikandi Demokrasi Indonesia, organisasi perempuan yang peduli pada masalah yang menimpa kaum hawa mengecam tindakan gerombolan persekusi di CFD Minggu/29 April kemarin dan mendukung Ibu Susi Ferawati yang berani bersikap menunjukan apa yg pernah dikatakan Ibu Kartini, “Bukanlah laki-laki yang hendak kami lawani, melainkan pendapat kolot dan adat usang.”

Sudah seharusnya laki-laki menghormati perempuan dan anak-anak, bukan karena mereka lemah tapi karena mengingat bahwa setiap manusia lahir dari rahim seorang ibu dan setiap anak harus dilindungi seperti kita saat masih anak-anak merasakan perlindungan orangtua dan orang dewasa.

Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Demokrasi dari perilaku intimidatif, kampanye negatif dan perlakuan diskriminatif.

Semoga ibu Susi Ferawati dan anaknya diberikan kekuatan untuk tetap beraktivitas pasca peristiwa yang bisa saja terjadi pada siapapun dan dimanapun.

(Dr. Ribka Tjiptaning P., AAK /Ketua DPP PDI perjuangan & Deklarator Srikandi Demokrasi Indonesia)