TOPIKINI – Sebanyak 13 rumah dan satu mesjid dan MDA, rusak dihantam banjir bandang, yang terjadi rabu malam (20/11/2019) di kabupaten Agam Sumatera Barat. Selain merusak rumah, banjir bandang disertai material bebatuan, juga memutus jalan di daerah tersebut. Peristiwa ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur daerah sepanjang rabu sore hingga tengah malam.
Banjir bandang ini terjadi di daerah pinggiran danau Maninjau di jorong Galapuang, nagari Tanjung Sani kabupaten Agam. Dua rumah di lokasi itu, hanyut dibawa banjir bandang, satu rumah tertimbun material longsor, sepuluh rumah lagi rusak sedang dan ringan.
Mesjid Istigfar yang ada dilokasi itu, juga mengalami rusak berat. Dindingnya jebol dihantam banjir yang membawa material tanah dan bebatuan.
Pasca banjir bandang, kamis siang (21/11/2019), warga membersihkan material banjir yang menimbun jalan dan rumah warga dengan peralatan seadanya. Warga menunggu alat berat yang didatangkan ke lokasi, untuk membuka akses jalan yang tertimbun tanah dan bebatuan.
Menurut warga, banjir bandang terjadi sekitar pukul 19.00 wib, saat sebagian warga akan melaksanakan sholat isya berjamaah di mesjid. Akibat kejadian tersebut, pengurus mesjid membubarkan warga dan mencari tempat aman.
“Hujan lebat sejak pukul lima sore, kemudian pukul 7 malam datanglah galodo ini, jemaah saya suruh pulang dan mencari tempat aman, sekitar pukul sembilan malam, baru datang pejabat dari Lubuk Basung. Ada dua rumah yang hanyut dibawa banjir, ada sepuluh lagi yang rusak,” ucap Imam Sinaro, pengurus mesjid Istigfar.
Banjir bandang yang melanda kawasan pinggiran danau Maninjau ini, terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut sejak rabu sore. Tidak ada korban jiwa, akibat kejadian tersebut. Sementara total kerugian, belum bisa ditaksir.(Eki Rafki)