Cegah Stunting di Sumbar, KPM Harus Pro Aktif di Nagari

TOPIKINI – Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang ada di nagari memiliki peran strategis dalam pencegahan stunting, terutama dalam advokasi belanja APBDes untuk pencegahan stunting, memperkenalkan alat deteksi dini stunting dan memastikan layanan intervensi gizi spesifik untuk pencegahan stunting.

Demikian pokok pikiran Kadis PMD Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM dalam pembukaan TOT (Training ofs Trainer) Aplikasi Human Development Worker (eHDW) melalui aplikasi Zoom Meeting, Rabu (3/6). TOT ini diikuti fasilitator Kabupaten/Kota se Sumbar, yaitu aparatur Dinas PMD dan Tenaga Ahli Dana Desa.

Menurut Syafrizal Ucok, kader KPM di nagari/desa harus dapat memastikan terealisasinya paket layanan pencegahan stunting di nagari, harus terlaksana dengan baik, yaitu layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), integrasi konseling gizi, air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial, dan layanan PAUD.

Sejauh ini, Sumbar sudah melakukan intervensi gizi spesifik untuk pencegahan stunting. Bentuk kegiatannya adalah pemberian makanan tambahan, gizi, vitamin, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan bayi balita. Anggaran untuk ini terus meningkat, mulai dari Rp3,2 miliar tahun 2017, tahun 2018 sebesar Rp6,7 miliar dan tahun 2019 sudah mencapai Rp25,2 miliar.

“Sumatera Barat serius mencegah stunting. Untuk intervensi gizi sensitif di Sumbar tahun 2019 anggaran keseluruhannya mencapai Rp84,6 miliar, yang digunakan untuk PAUD, sanitasi, air minum dan pelatihan bagi kaum perempuan,” kata Syafrizal Ucok, yang didampingi oleh Sekretaris Dinas PMD Sumbar Drs. Armen, Kasi Kelembagaan dan Pembinaan Pemerintahan Desa/Nagari Retma Nency, SS.TP dan Tenaga Ahli Pendamping Profesional Suharyono, SE. Sebagai moderator dalam TOT ini Korprov Pendamping Profesional Dana Desa Ir. Feri Irawan, M.Si.

Jumlah KPM di seluruh nagari/desa se-Sumbar saat ini yaitu 928 orang ditambah 928 orang perangkat nagari yang sudah dilatih tentang pencegahan stunting. Dengan potensi 1.856 orang tenaga potensial ini, diharapkan pencegahan stunting dapat maksimal.

Berdasarkan data yang ada, jumlah stunting di Sumbar mencapai 36.591 orang. Tiga daerah terbanyak penderita stunting adalah Kab. Pasaman Barat 4.774 orang, Kab. Solok 4.467 orang dan Kab. Agam 4.396 orang. (*)