Betty Shadiq Sosialisasi Genre Ceria di MAN 3 Batusangkar, Begini Pesannya

Betty Shadiq Pasadigue (kanan), Dwiky Rozando (kiri)

TOPIKINI – Sosialisasi Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja melalui Genre Ceria Tahun 2019 Provinsi Sumatra Barat, Kamis 21 Maret 2019 di Kabupaten Tanah Datar, di hadiri Oleh Ibu Betty Shadiq Pasadique anggota Komisi IX DPR RI.

Mantan Istri Bupati Tanah Datar 2 Priode ini sangat senang di sambut oleh para siswa MAN 3 Batu Sangkar, Balai Tangah Lintau Buo utara.

Jajaran kepala sekolah dan para siswa juga terlihat sumringah dengan kehadiran Ibu Betty di sekolah mereka. Sebab, jarang ada anggota DPR RI mau berkunjung ke sekolah mereka, selain anggota fraksi partai Golkar itu.

Diacara tersebut, Betty hadir sebagai narasumber, mewakili Komisi IX yang bermitra langsung dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Dalam sambutannya, Betty menghimbau agar generasi harapan bangsa ini tidak terjerumus kepada kenakalan remaja, seks bebas dan narkoba.

“Siswa-siswi MAN 3 Batusangkar ini adalah anak-anak saya, saya selalu mohon agar jangan tergiur dengan narkoba, seks bebas ataupun pernikahan dini, karena itu semua bisa merusak masa depan ananda,” ucap Betty saat menyampaikan pidatonya.

Selain itu, Betty juga mengajak agar anak muda milenial ini terus meningkatkan prestasi untuk mencapai cita-cita setinggi langit.

“Anak-anak MAN 3 ini harus bisa meningkat kan sumber daya manusia di era globalisasi, persaingan sangat ketat di perekonomian asean, bagaimana kedepannya Indonesia tergantung bagaimana anak-anak saya ini menjangkau prestasinya setinggi-tingginya,” tambahnya.

Di acara ini, Betty Shadiq juga membagikan banyak door price seperti sepada dan laptop untuk MAN 3 Batusangkar.

Sementara itu, ketua pelaksana acara sosialisasi, Dwiky Rozando, SE, juga ikut mengajak adik-adik MAN 3 Batunsangkar juga meramaikan mesjid dengan kegiatan-kegiatan kerohanian untuk membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif.

“Saya ajak adik-adik di MAN 3 Batusangkar ini meramaikan mesjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan, ataupun kegiatan sosial lainnya, agar bisa membentengi diri dari pengaruh negatif juga budaya asing yang tak sesuai dengan budaya ketimuran kita,” kata Dwiky, ketua pelaksana.(art)