Bersama BKKBN, Ashabul Kahfi Sosialisasikan Tentang Pendataan Keluarga dan Stunting

Ashabul Kahfi saat menyampaikan materinya

TOPIKINI, MAKASSAR – Ashabul Kahfi, anggota Komisi IX DPR RI, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Sabtu (14/08/2021) kembali menggelar sosialisasi pendataan keluarga sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, di Hotel Grand Imawan, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani dan Kepala Dinas BPPKB kota Makassar Muh. Ramli.

Dalam orasinya, Ashabul Kahfi mengajak para pasangan subur untuk merencanakan masa depan keluarga sejak dini dengan merencanakan kelahiran dan merencanakan pendidikan untuk anak.

“Para ibu hamil mesti memenuhi gizi calon bayinya semenjak masa kehamilan hingga seribu hari kelahiran nanti, agar anak yang ia lahirkan terhindar dari stunting,” ucap Ashabul Kahfi dihadapan 68 peserta pada sesi pertama.

Ia menejelaskan, bahwa stunting adalah kondisi kekurangan gizi parah yang dialami anak sejak didalam masa kehamilan, sehingga mengakibatkan perkembangan fisik dan otaknya terganggu.

“Kalau sudah stunting, sudah tidak bisa diperbaiki, makanya sejak dini harus diperhatikan calon bayinya agar jangan sampai kekurangan gizi. Caranya tak perlu mengkonsumsi nutrisi yang mahal-mahal, cukup apa yang ada disekitar kita saja, seperti ikan yang melimpah dilaut dan sungai kita, sayuran buah buahan yang bisa kita petik dihalaman rumah, yang penting ada kemauan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani mengatakan, angka stunting di tanah air masih tinggi yaitu diangka 27%. Sementara presiden Joko Widodo memerintahkan BKKBN sebagai lembaga yang ditugasi mengurus kependudukan dan Keluarga Berencana, diminta untuk menekan angka stunting di tanah air di angka 14%.

“Ini pesan presiden yang mesti kita capai tahun depan, yaitu 14%. Caranya ya salah satunya seperti ini, gencar mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya stunting ini. Sebab ini menyangkut generasi penerus dan masa depan bangsa,” kata Andi Ritamariani.

Menurut Rita, stunting dapat dicegah sejak dini dengan menjaga asupan gizi ibu hamil sejak usia kehamilan nol hingga seribu hari kehidupan.

“Stunting juga berkait dengan tingkat ekonomi masyarakat, jika kehidupan ekonomi suatu keluarga sulit, mungkin saja kondisi stunting bisa terjadi pada bayinya. Sebab asupan gizi ibu hamil sangat memerlukan perhatian khusus,” lengkapnya.

Ada lima cara yang dianjurkan dokter dalam mencegah terjadinya stunting yaitu: 1. Penuhi kebutuhan nutrisi. Ini merupakan salah satu hal yang penting dilakukan guna mencegah stunting pada anak. 2. Lakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. 3. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.  4. Hindari paparan asap rokok. 5. Berolahraga secara rutin.(rizki)