Arak-Arakan Kio Keluarga Lie Meriahkan Cap Go Meh di Padang

TOPIKINI – Perayaan Cap Go Meh atau perayaan hari ke-15 tahun baru Cina oleh warga etnis Tionghoa di Padang, sudah digelar. Selasa sore (04/02/2020) pertunjukkan diawali dengan arak-arakan kio dari marga Lie, yaitu abu arwah leluhur yang dimasukkan dalam peti dan dibawa berkeliling. Kio dikeluarkan satu persatu dari gedung perkumpulan keluarga lie.

Kio ini digotong oleh sekitar 10 orang hingga 15 orang warga. Ikut mengiringi arak-arakan berupa iringan musik berupa tambur, terompet dan gong kecil. Menariknya, kio yang diletakan dalam peti segi empat berukuran sedang dengan dihiasi bendera dan berbagai ornamen khas Tionghoa, ini seperti bergerak sendiri kian kemari.

Para penggotongnyalah yang mengatur agar gerakan liar kio ini tidak sampai menabrak warga yang menonton di sepanjang jalan. Mereka percaya, kio tersebut digerakan oleh dewa-dewa yang menyertai arwah leluhur yang abunya mereka usung tersebut.

“Arakan Kio ini masih dalam rangkaian kegiatan Cap Go Meh. Kebetulan, bertepatan dengan ulang tahun perkumpulan keluarga Lie-Kwee yang ke 150. Seluruh keluarga Lie-Kwee sudah berada di Padang. Ada 50 orang diantaranya yang pulang dari Malaysia. Khusus menghadiri acara ini,”kata panitia pelaksana Cap Go Meh 2571, Albert Hendra Lukman, Selasa 4 Februari 2020.

Festival Cap Go Meh ini mendapat perhatian luar biasa dari warga kota Padang. Pemerintah kota padang sendiri sudah menjadikan kegiatan ini sebagai kalender kegiatan pariwisata tahunan.

“Antusias pengunjung hari ini cukup tinggi. Banyak yang datang. Tentu ini memberikan dampak positif bagi kepariwisataan kita,”ujar Albert.

Festival cap go meh ini sendiri akan digelar sampai dengan tanggal 8 februari 2020, yang diisi dengan berbagai kegiatan budaya dan kesenian.(Dio)