Anggota Komisi IX DPR RI Haruna Ingatkan Ibu-ibu Bahaya Stunting di Makassar

TOPIKINI, MAKASSAR – Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi ini bias terjadi kepada anak-anak kurang mendapatkan gizi seimbang akiabt ketidak mampuan orang tua secara ekonomi.

Hal itu diutarakan anggota Komisi IX DPR RI, Haruna, saat menggelar Sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana bersama mitra tahun 2021 di Gedung Yayasan UIT, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu (14/08/2021). Menurut anggota Fraksi PKB itu, salah satu upaya agar terhindar stunting, yaitu dengan mengikuti program Keluarga Berencana.

“Program KB itu tidak saja melulu tentang anak dua, tapi juga bagaimana menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas, seperti salah satunya terhindar dari stunting, yaitu masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya,” papar Haruna melalui virtual dihadapan 68 orang peserta pada sesi pertama.

Haruna mengajak warga untuk mengikuti program Keluarga Berencana yang sudah dicetuskan pemerintah sejak zaman orde baru. Tidak hanya perkara mengatur kelahiran anak, program KB yang dimaksud Haruna juga bagaimana meningkatkan kualitas anggota keluarga seperti terhindar dari stunting.

Ditambahkan Haruna, jika tubuh kekurangan gizi, maka penyakit akan mudah masuk ke tubuh kita, sehingga membahayakan bagi semua anggota keluarga.

“Jangan gara-gara banyak anak maka gizi anak tidak tercukupi, apalagi disaat ekonomi sulit sekarang yang diterpa pandemic covid-19, jadi sesuai program KB, cukup dua anak saja sehingga lebih ringan beban orang tua untuk memenuhi gizi anggota keluarga,” lengkapnya.

Sosialisasi ini juga dihadiri kepala perwakikan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat Ibu Andi Ritamariani. Dalam sambutannya, Rita menegaskan pentingnya pendataan keluarga yang telah selesai dilakukan petugas sejak April sampai Juni lalu. Salah satunya untuk emngetahui angka stunting di tanah air.

“Kami diberi tugas oleh presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting di tanah iar dari 27% menjadi 14% tahun depan. Makanya kami meminta para keluarga yang akan memiliki buah hati agar selalu memperhatikan gizinya saat hamil hingga bayinya lahir, agar terhindar dari stunting,” ucap Andi Ritamariani.

Sosialisasi ini dilaksanakan dalam dua sesi dan diikuti sebanyak 136 peserta. Acara ini dilaksanakan dengan emmatuhi protocol kesehatan yang ketat. Peserta yang beruntung bisa membawa pulang hadiah doorprize yang telah disiapkan panitia.(rizki)