TOPIKINI.COM – Komunitas Onthel Kuno Kecamatan Kinali (ONI), Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, jelajahi objek wisata pariaman. Selain melestarikan keberadaan sepeda tua keluaran 1945, juga mengajak generasi muda tidak tergantung pada kendaraan bermesin.
“Kami sengaja melestarikan keberadaan sepeda ontel, dengan tujuan mengenalkan alat transportasi masa lalu kepada generasi muda saat ini sehingga mengetahui sejarah bangsa,” kata Jasram, Ketua Komunitas Onthel Kuno Kecamatan Kinali.
Kegiatan ini jiga bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan keberadaan sepeda onthel, serta menangkal para generasi muda dari bahaya pergaulan bebas yang mengarah pada narkoba, judi, minuman keras, balap liar dan lain sebagainya.
Dengan mengenalkan kembali budaya bersepeda tua tersebut, para generasi muda diharapkan bebas dari perilaku menyimpang, terutama ugal ugalan di jalan raya.
Selaim itu kegiatan touring ONI melestarikan sepeda tua tersebut salah satu upaya untuk membiasakan transportasi ramah lingkungan tanpa polusi dan sekaligus sebagai olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan.
“Kami berupaya mengajak masyarakat agar lebih senang bersepeda, karena saat ini kemana-mana selalu menggunakan sepeda motor padahal jaraknya dekat,” tambah Jasram.
Selain bertujuan menyelamatkan generasi muda dari pergaulan tidak baik, komunitas ontel kuno tersebut juga bergerak di bidang sosial diantaranya membantu masyarakat ekonomi lemah untuk berobat termasuk sisi keagamaan.
Jasram menjelaskan, dengan melaksanakan kegiatan tersebut di tempat wisata akan turut membantu mempromosikan pariwisata daerah termasuk upaya mengenalkan sepeda onthel ke masyarakat luas.
“Kegiatan ini tidak hanya dari Kabupaten Pasaman Barat, namun juga diikuti oleh komunitas sepeda ontel dari Kota Pariaman dan Kota Padang yang diperkirakan mencapai 170 orang,” ungkap Sugiharto, pembina kominotas onthel Kinali ini.
Selain itu suhiharto juga berharap dengan adanya inisiatif masyarakat untuk menghidupkan kembali budaya bersepeda, pemerintah dapat menyokong dengan mendukung perbaikan sisi infrastruktur jalan di daerah mereka terutama di Kecamatan Kinali, yang masih jauh dari harapan.
Kegiatan tour sepeda ontel dimulai dari batas Kota Pariaman tepatnya di Desa Padang Biriak-Biriak Kecamatan Pariaman Utara dilanjutkan menuju pusat kota dan mengitari sejumlah objek wisata di daerah itu.
Peserta tour menggunakan berbagai macam atribut, ada yang memakai seragam zaman kolonial Belanda, petani, pribumi dan bentuk lainnya yang menggambarkan tentang masa lalu pada zaman penjajahan dulu.(Rafki)