Beranda Wisata Wantimpres: Potensi Wisata Sumatera Barat Hendaknya Fokus Wisata Halal

Wantimpres: Potensi Wisata Sumatera Barat Hendaknya Fokus Wisata Halal

132

TOPIKINI.COM –  Potensi wisata Sumatera Barat sangat luar biasa, semua keindahan alam ada di sini, sungai, gunung, lembah, danau, laut dan pulau-pulau. Jangan pernah wisata Sumatera Barat disamakan dengan wisata Bali, biarkan potensi wisata Sumatera Barat tumbuh berkembang dengan karakternya sendiri, keindahan alam, kuliner dan budaya masyarakat ketimuran yang tinggi.

Hal ini disampaikan Chairil Abdini Staf Wantimpres Suharso Monoarfa dalam rapat Watimpres bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat , Wakil Gubernur Nasrul Abit, utusan Dinas Pariwisata serta beberapa staf terkait.

Lebih jauh Chairil Abdini menyampaikan, potensi wisata Sumatera Barat sesuatu yang memiliki daya tarik sendiri yang perlu difokuskan pada satu titik wisata yang mana. Pariwisata merupakan satu industri ekonomi, apa produksi jualannya ?, siapa pasarnya ?, semua itu mesti jelas dan terukur dalam pelaksanaan pembangunannya.

Wisata Sumbar juga dikenal dengan dukungan kuliner yang enak dan lezat, yang sukai dan digemari banyak orang, baik dalam negeri maupun mancanegara. Jangan ragu-ragu menetapkan “Sumatera Barat adalah Wisata Halal”, selain telah menerima award, juga memperlihatkan kunjungan kaum muslim yang berkunjung cukup tinggi terutama dari wisatawan Malaysia yang lebih dari 80 persen dari kunjungan wisatawan yang datang.

Bisa saja nanti jika pemerintah pusat mendukung Wisata Halal Sumatera Barat, maka penerbangan Padang – Timur Tengah akan dibuka dan ini tentu memperjelas pasar  “Wisata Halal ” itu masyarakat negara-negara muslim Timur Tengah, ungkapnya.

Wakil Gubernur Nasrul Abit dalam kesempatan itu menyampaikan, kita mesti siapkan konsep yang matang tentang  ” Wisata Halal Sumatera Barat”, karena potensi cukup besar dan cocok dengan budaya masyarakat Sumatera Barat yang berfilosofi ” Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah “.

Dan potensi wisata Sumatera Barat menerima 3 kategori penghargaan wisata halal yang telah didapatkan dari ajang internasional WHTA 2016. Hal ini tentu akan menjadi modal yang kuat untuk mendorong promosi destinasi tersebut.

Jika Sumatera Barat telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai dinasti Wisata Halal Indonesia, makan akan menjadi branding yang lebih kuat, diharapkan turut mendongkrak kinerja industri pariwisata di Sumatera Barat maupun Indonesia.

Hari ini baru ada beberapa penerbangan antara daerah, Padang- Malaysia, Padang- Singapura, Padang – Jakarta, Padang – Batam, Padang- Pekanbaru, Padang – Jambi, Padang- Bandung. Jika jalur penerbangan ini bisa ditingkat dengan adanya penerbangan Bali – Padang, Yogyakarta – Padang dan Abu Dhabi – Padang ( Timur Tengah – Padang ) tentu akan membantu jumlah kunjungan orang untuk datang ke Sumatera Barat, terang Nasrul Abit.

Wagub juga menyampaikan, saat ini di Sumatera Barat ada 14 kabupaten/kota yang melakukan pembangunan di sektor pariwisata secara baik, Kota Padang dengan Kota Tua Siti Nurbaya –  Muaro – Pantai Air Manis, Pesisir Selatan Kawasan Wisata Terpadu Mandeh, Pariaman dengan wisata bahari, Payakumbuh dengan wisata kuliner, Limapuluh Kota kelok sembilan, Harau dan Padang Mangateh, Bukittinggi Jam Gadang, Ngarai Sianok dan Lubang Japang, Agam dengan Maninjaunya.

Kemudian Kabupaten Solok dengan Singkarak dan danau kembar, Solok Selatan dengan seribu rumah gadang, Tanah Datar dengan desa terindah, istano basa pagaruyung dan budaya, Sijunjung Silokek, kampung adat, Sawahlunto dengan kota tua, gedung lunsum, Padang Pariaman wisata religi Ulakan dan Mentawai dengan surving.

Dengan potensi wisata 14 kabupaten/kota ini, tentu pembangunan pariwisata Sumatera Barat tentu akan kekuatan sinergitas yang besar antara daerah yang mendukung satu sama lainnya.

Untuk itu kita agar fokus pada potensi besar Sumatera Barat pada Wisata Halal sebagai bahan usulan kepada Presiden, sebagai salah satu prioritas pembangunan pariwisata nasional, harap Wagub Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.

Wagub Nasrul Abit juga  menjelaskan khusus Mentawai kita akan mencoba mengajak pihak imigrasi dan terkait lainnya atas persoalan kunjungan wisatawan dari berbagai negara yang langsung masuk dengan kapal-kapa layar ke Kepulauan Mentawai, tanpa dapat kita ketahui.

Dan belum mendatang keuntungan apa-apa bagi kemajuan daerah. Kita juga paham potensi dan budaya wisata Mentawai akan berbeda penangganan, sesuai dengan potensi yang berkembang, laut dan kepulauan, ujarnya.(Humas)