TOPIKINI.COM – Ratusan nelayan di Padang Pariama, sudah lebih dua minggu tak berani melaut. Pasalnya, hujan disertai badai masih saja terjadi sehingga mengancam keselamatan mereka.
Setidaknya ada lebih dari 200 nelayan di nagari Ulak-an Tapakis kabupaten Padang Pariaman, sudah 18 hari tak melaut. Sejak hujan disertai badai yang sering terjadi, membuat nyali mereka ciut.
Biduk dan sampan pengkap ikan mereka, tersandar begitu saja. Sementara sebagian nelayan hanya duduk-duduk sambil memperbaiki alat tangkap mereka. Sebagian lagi ada juga yang mengumpulkan kayu bakar.
Meski ada yang nekad melaut demi mendapatkan uang belanja kebutuhan sehari-hari, namun mereka harus bertaruh nyawa.
Menurut perhitungan nelayan, cuaca buruk yang melanda pesisir barat Sumatera sudah terjadi sejak 18 hari lalu. Selama itu pula, mereka tidak mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ya kalau ada simpanan sikit-sikit itulah jadi belanja anak-anak atau beli beras, sekarang dilaut susah karna badai, hujan, biasanya empat sampai lima hari sudah habis, ini sudah lebih dua minggu masih saja badai,” ucap Nursyam , salah seorang nelayan.
Cuaca buruk ini diperkiarakan terjadi akibat pengaruh siklon tropis Dahlia, yang berdampak sampai ke wilayah barat Sumatera Barat. Meski saat ini sudah berkurang, namun hujan disertai badai sesekali masih saja terjadi.(art)