Beranda Berita Minibus Remuk Diseruduk Kereta Api di Pariaman

Minibus Remuk Diseruduk Kereta Api di Pariaman

161

TOPIKINI – Sebuah minibus di kota Pariaman, jumat siang (08/11/2019) remuk dihantam kereta api di perlintasan kereta yang tak dijaga petugas. Diduga, sopir minibus tak mendengarkan teriakan warga yang memperingaktkan adanya kereta yang akan lewat. Dua orang yang ada dalam mobil tersebut, dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka-luka.

Kecelakaan ini terjadi di perlintasan kereta simpang Kampung Keling kecamatan Pariaman Tengah kota Pariaman. Kereta api penumpang, KA Sibinuang yang melaju dari stasiun kota Pariaman menuju kota Padang, menghantam minibus toyota avanza BA 13338 BA yang dikemudikan Amir, 65 tahun, dan menyeretnya sejauh 200 meter.

Bagian samping kiri mobil remuk akibat hantaman kereta yang cukup keras. Satu orang penumpangnya bernama Yeni Daryati,  41 tahun, pingsan, sedangkan sopir minibus menderita luka luka. Kedua korban dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Agar kereta bisa meneruskan perjalanannya, warga kemudian mengeluarkan mobil dari jalur kereta api.

Menurut saksi mata, warga sempat meneriaki sopir minibus saat melintasi perlintasan kereta di daerah tersebut. Warga memperingatkan bahwa ada kereta yang akan lewat. Namun teriakan warga tak terdengar oleh sopir. Selain itu mobil naas tersebut juga berhenti mendadak tepat diatas rel yang melintasi jalan. Sementara itu, palang pintu yang ada di perlintasan ini, tidak dijaga oleh petugas.

“Warga ada yang emneriaki kalau ada kereta mau lewat, tapi mobil tetap saja melaju, dan tiba tiba mobil itu malah berhenti diatas rel, terus dihantam sama kereta yang datang dari staiun Pariaman dan diseret sejauh 200 meter. Ada dua orang dalam mobil, yang perempuan pingsan dan dibawa kerumah sakit,” ucap Ferri, saksi mata.

Kecelakaan ini bukan kali pertama terjadi di Pariaman. Sudah banyak kendaraan yang hancur serta nyawa melayang di perlintasan yang tak berpalang pintu atau yang tak dijaga petuas. Entah berapa kendaraan lagi dikorbankan atau berapa nyawa lagi yang mesti menjadi korban, sehingga ada perhatian pemerintah memberikan pengamanan untuk jalur transportasi ekslusif ini.(Eki Rafki)