Uliat Bilou Meriahkan Rapat Paripurna HUT Kabupaten Mentawai

Uliat Bilou

TOPIKINI.COM – Tanggal 4 Oktober 2017, kabupaten kepulauan Mentawai tepat berusia 18 tahun. Ibarat seorang remaja yang hendak beranjak dewasa, kabupaten Mentawai terus berbenah berupaya terlepas dari kabupaten tertinggal.

Rabu siang (4/10/2017), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kepulauan Mentawai menyelenggarakan rapat Paripurna memperingati hari jadi kabupaten itu.Berbeda dari rapat paripurna biasanya, paripurna kali ini digelar di lapangan halaman kantor bupati Mentawai.

Layaknya sebuah paripurna, rapat ini dipimpin oleh ketua DPRD Yosep Sarogdok dan diikuti seluruh anggota DPRD daerah tersebut. Selain itu juga hadir sejumlah undangan seperti anggota DPR-RI Alex Indra Lukman, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, juga bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan banyak lagi.

Turuk Laggai Uliat Bilou, atau tari tradisional Mentawai yang menceritakan tentang kehidupan monyet-monyet di alam, menjadi suguhan pembuka rapat paripurna tersebut. Penampilan putra bumi Sikerei ini, menjadi hiburan yang sangat menarik bagi para tamu yang hadir pada acara tersebut.

“Turuk Uliat Bilou ini memang sering ditampilkan untuk acara-acara terbuka seperti ini, dan ini menjadi salah satu upaya untuk terus melestarikan budaya kita, ini mengisahkan tentang sekelompok bilou atau monyet-monyet di hutan,” ucap Fransiskus, pengelola sanggar tari Mentawai.

Menurut ketua DPRD Mentawai, rapat paripurna kali ini memang sengaja diadakan di lapangan, agar juga bisa disaksikan oleh masyarakat banyak.

“Ruang sidang kami kecil dan tidak cukup selain itu kami juga ingin rapat paripurna ini juga disaksikan masyarakat banyak karna ini perayaan ulang tahun kabupaten kita, juga hak masyarakat untuk menyaksikannya,” kata Yosep usai istirahat makan siang.

Sementara itu, bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dalam pidatonya mengatakan, terus berupaya menjalankan pembangunan Mentawai dengan tidak meninggalkan budaya Mentawai yang selama ini melekat didiri masyarakat Mentawai.

“Kita terus berupaya membangun disegala lini mulai dari pariwisata, infra struktur juga kesejahteraan masyarakat terus kita tingkatkan, namun kita tidak melepaskan jati diri kita sebagai orang Mentawai yang terkenal ramah, jujur, adil dan suka menolong,” papar Yudas.

Alex Indra Lukman, anggota Komisi V DPR-RI juga memberikan sambutan dalam rapat paripurna sekali setahun itu.

“Mentawai sampai saat ini masih sebagai kabupaten tertinggal, tapi kita sedang berupaya untuk keluar dari predikat itu dengan berbagai pembangunan yang kita lakukan seperti pembangunan jalan trans Mentawai,” tutur ketua PDI Perjuangan Sumbar itu.

Sebagai sambutan penutup, wakil Gubernur Nasrul Abit menyampaikan pesan yang sudah disiapkan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut.

“Saya hanya membacakan pesan pak Gubernur yang saat ini sedang berada di Jakarta, harapannya kedua pemimpin daerah ini bupati dan wakilnya tetap rukun jangan sampai berantem seperti kepala daerah lain, karna akan mengganggu jalannya roda pemerintahan,” ucapnya.

Mentawai merupakan daerah hasil pemekaran dari kabupaten Padang Pariaman tahun 1999 silam. PAD Mentawai hanya berharap dari hasil huta da pariwisata. Metawai terkenal memiliki ombak terbaik kedua diduia setelah Hawai untuk olahraga Surfing.(art)