BKSDA Batal Evakuasi Harimau yang Terperangkap di Palupuh

TOPIKINI.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Sumatera Barat, tunda evakuasi harimau Sumatera yang tertangkap di Palupuah kabupaten Agam. Penundaan ini bertujuan untuk memancing dan menangkap induk harimau tersebut, yang diduga masih berkeliaran disekitar lokasi.

Dari identifikasi jejak yang tertinggal disekitar lokasi, Badan Konservasi Sumberdaya Alam (bksda) provinsi Sumatera Barat, melihat harimau yang berkeliaran di Palupuah kabupaten Agam, berjumlah tiga ekor, dua anak dan satu indukan, sesuai dengan apa yang disampaikan masyarakat sekitar.

Menyikapi hal tersebut BKSDA mengambil keputusan untuk menunda evakuasi harimau yang sudah berhasil ditangkap. Karena harimau ini hanya anakan. Jika harimau ini segera dievakuasi ke konservasi atau kebun binatang Bukittinggi, ditakutkan induknya akan berkeliaran untuk mencari, dan tidak tertutup kemungkinan akan memasuki pemukiman warga.

“Usianya masih di bawah 2 tahun, dan kemungkinan besar masih dalam pengawasan induknya. Kita akan pasang dua kerangkeng lagi didekat nya, agar jika nanti induknya datang kita juga bisa menangkapnya,” ucap Erly Sukrismanto, kepala BKSDA Sumbar.

BKSDA akan memasang dua perangkap baru disekitar lokasi harimau yang sudah ditangkap ini. Selama penundaan evakuasi, harimau ini akan diberi makan daging 5 kg setiap harinya. Jika dalam tiga atau empat hari kedepan induknya tidak muncul, barulah harimau ini akan dievakuasi.

“Berdasarkan cek kesehatan yang dilakukan tim medis, harimau ini sehat dan masih dapat bertahan dalam kerangkeng ini hingga 3-4 hari kedepan. Makanya kita nasih bisa menunda evakuasi demi untuk dapat menangkap induknya,” tambah Erly.

Selain akan memasang dua perangkap baru, BKSDA Sumbar juga akan memasang beberapa camera trap untuk memetakan pergerakan induk serta saudara dari harimau yang sudah berhasil ditangkap ini.(eRJe)